Senin, 20 Februari 2012

Sejarah Awal Mulanya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SalaLLahu Alaihi Wassalam


Minggu, 05 Februari 2012 , Posted by Rey Arifin at 18:26

Menurut catatan sejarah,peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diperkenalkan seorang penguasa Dinasti Fatimiyah (909-117 M). Jauh sebelum al-Barzanji lahir dan menciptakan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Langkah ini secara tidak langsung dimaksudkan sebagai sebuah penegasan kepada khalayak, bahwa dinasti ini betul-betul keturunan Nabi Muhammad SAW. Setidaknya ada dimensi politis dalam kegiatan tersebut.

Peringatan maulid kemudian menjadi sebuah upacara yang kerap dilakukan umat Islam di berbagai belahan dunia. Hal itu terjadi setelah Abu Sa'id al-Kokburi, Gubernur Irbil, Irak, mempopulerkannya pada masa pemerintahan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (1138-1193M).

Waktu itu tujuannyauntuk memperkokoh semangat keagamaan umat Islam umumnya, khususnya mental para tentara yang lengah bersiap menghadapi serangan tentara Salib dari Eropa, yang ingin merebut tanah suci Jerusalem dari tangan kaum Muslimin.

Menurut sumber lain, orang pertama yang mencetuskan ide memperingati maulid Nabi SAW justru Malik Mudzaffar Abu Said, yang lebih dikenal sebagai Sultan Shalahuddin al-Ayyubi (orang Inggris menyebutnya Saladin). Pemuka Islam yang kharismatik ini pernah mengundang pujangga terkenal AI-Hafidz Ibnu Dahiah untuk enggubah naskah riwayat singkat perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Naskah itu kemudian diberi judul At-Janwir If Maulid al-Basyir an-Nashir dan Ibnu Dahiah diberi honorarium 1000 dinar. Peringatan maulid perdana yang diadakan oleh Malik Mudzaffar ternyata menimbulkan surprise pada banyak kalangan. Betapa tidak! Kala itu Malik mengundang para ulama, para sufi dan kalangan pemuka dan pembesar beserta masyarakat Islam lainnya untuk ikut menyemarakkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut.

Dalam peringatan besar-besaran itu di sembelih 5OOO ekor kambing, 1O.OOO ekor ayam dan dimasak 1OOO.OOO roti bermentega. Konon biaya keseluruhan peringatan itu mencapai 3OOO.OOO dinar, selain honorarium penulisan naskah di atas. (HA Fuad Said, Yayasan Masagung, 1985).

Dalam peringatan itu seorang sufi terkenal. Syekh Hasan Bashri berkomentar: “Seandainya saya memiliki mas sebesar bukit Uhud niscaya akan saya sumbangkan seluruhnya untuk keperluan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW...." Banyak kalangan berpendapat bahwa ungkapan dan pujian tersebut tidak berlebihan kalau diukur dan dibandingkan dengan koberhasilan Nabi Muhammad SAW membawa manusia dari peradaban jahili menuju peradaban islami.

Al Quran memang tidak memerintahkan secara ekspiisit agar umat Islam mem peri ngati maulid Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awal dengan perayaan atau seremonial tertentu. Allah dan RasulNya juga tidak memerintahkan umat Islam setiap tahun mem peri ngati hari Hijrah, hari Isra' Mi'raj, hari watat Nabi dan hari-hari bersejarah lainnya.

Namun andaikata peringatan maulid Nabi itu diadakan dengan cara-cara yang islami dan dengan tujuan yang postif untuk syi'ar dan dakwah agama, tentunya perbuatan itu bukan termasuk bid'ah. Sebab yang dapat dikatakan bid'ah menurut kesepakatan Ulama hanyalah melakukan rekayasa dalam ibadah mahdhah, seperti shalat fardhu, sedangkan memperingati maulid Nabi Muhammad bukan termasuk ibadah mahdhah.

Firman Allah:

"Semua kisah para Rasul, Kami ceritakan kepadamu; yaitu kisah-kisah yang derigannya Kami teguhkan hatimu;

telah datang kepadamu kebenaran, pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (QS Hud : 120)

Ayat ini memberi pengertian kepada kita, bahwa membaca dan membacakan kisah para Rasul Allah serta mengambil hikmah darinya, dapat meneguhkan iman kita. Dengan demikian, mengadakan peringatan maulid Nabi SAW dengan cara ]mengungkapkan kembali kisah perjuangannya termasuk manifestasi mengamalkan firman Allah tadi.


Pembaruan Pandangan Hidup

Nabi Muhammad merupakan sosok pemimpin yang diutus di tengah-tengah masyarakat 'barbar' yang sama sekali tidak mengenal kode etik kemanusiaan. Masyarakat kala itu tidak mempunyai pandangan hidup yang jelas. Akidah kabur, moral bejat, wanita hanya menjadi komoditi kepuasan natsu rendah dan serakah dan lain sebagainya. Tegasnya, abad itu di kenal dengan sebutan dark ages, di mana yang kuat menindas yang lemah, sementara yang berkuasa menunggang rakyatnya.

Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW oleh Allah dalam waktu yang relatif singkat, yaitu 23 tahun (13 tahun di Makkah, 11 di Madinah), masyarakat Arab yang sama sekali tidak mengenal tatakrama kehidupan itu dengan izin Allah ternyata berubah secara drastis.

Mereka ternyata bersatu. Yang semula menjadi lawan akhirnya menjadi kawan dan bersaudara di bawah panji-panji Tauhid, Juga yang semula kacau dan bermusuhan, akhirnya menjadi tenang dan damai. Yang semula takabur akhirnya menjadi rendah hati. Mereka dapat bersatu bukan karena faktor nasionalisme, tetapi karena faktor akidah, di bawah panji-panji Islam yang memiliki prinsip ajaran universal dan kosmopolitan (rahmatan lil 'alamin).

Tak berlebihan apa yang dikatakan Syekh Khaiil Yasin di dalam bukunya, Muhammad 'Inda al- Viama-ial-Harb, dengan mengutip pendapat George Toldes bahwa dengan datangnya Muhammad, kebiadaban dan keliaran bangsa Arab berhasil diatasi. Muhammad dengan agama yang dibawanya ternyata berhasil memberikan pancaran cahaya kepada jutaan hati manusia sehingga mereka hidup damai dalam naungan kepemimpiriannya.

Keberhasilan Nabi Muhammad mengubah struktur kehidupan bangsa Arab bukan melalui ayunan pedang sebagaimana dituduhkan oleh orientalis Barat, tetapi dilatarbelakangi oleh kepemimpinan yang bijak bestari. Nabi benar-benar menjadi panutan (uswah) dan idola serta tumpuan umat.

Sang tokoh yang kharismatik dan sempurna itu ternyata merupakan pemimpin yang amat demokratis sepanjang sejarah, bukan penganut 'sistem kebangsaan' yang sempit apalagi sukuisme (nepotis) yang picik. la tidak pernah memihak secara membabi buta terhadap siapa pun, termasuk terhadap putri kandungnya sendiri, Itulah antara lain tipologi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, pemimpin terbesar dan tersukses sepanjang zaman.

Kesuksesannya dalam membawa panji-panji Islam tidak terletak pada singgasana yang gemerlapan, tetapi pada beberapa kekuatan dan keistimewaannya, antara lain phbadinya yang sederhana, merakyat (populis) dan bersahaja, tetapi sekaligus mengandung kekuatan dan pesona tersendiri.

Berbeda dengan pemimpin-peminpin kaliber dunia yang tidak merakyat sehingga kurang dicintai rakyat, Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pemimpin yang senantiasa merasakan suka duka kehidupan bersama rakyat yang dipimpinnya, sangat memahami aspirasi urhatnya dan selalu melayani mereka. la bukan tipe pemimpin yang berwatak menara gading seperti kebanyakan pemimpin dan penguasa, yang hanya pandai berbicara dan menyalahkan orang lain yang dianggap tidak sesuai dengan jalan pikirannya sendiri. Nabi SAW benar-benar mau berintegrasi dengan umat tanpa pandang bulu.

Suritauladan Yang Terbaik

Lebih dari itu, beliau selalu mengunjungi orang sakit tanpa memandang status sosial, di samping selalu ikut mengantar jenazah. Undangan dari budak untuk makan di gubuknya yang teramat bersahaja, biasanya takkan dilayani seorang penguasa.

Tetapi Nabi Muhammad SAW justru melayaninya. Bahkan pakaiannya yang koyak dijahitnya sendiri, walaupun kalau ia mau, ia dapat saja menyuruh orang mengerjakannya. Kalau berjabat tangan, Nabi tidak pernah lebih dulu menarik tangannya dari genggaman tangan orang lain. Nabi juga tidak pernah berpaling sebelum orang lain berpaling darinya. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Al Quran:

"Sungguh pada diri Rasulullah kamu dapatkan sun tauiadan yang indah, (ya'rtu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat)' Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS al-Ahzab : 21)

Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa integritas Nabi Muhammad sebagai utusan Allah benar-benar mengagumkan, sehingga Khurshid Ahmad di dalam bukunya The Religion of Islam, tegas-tegas menyatakan; "Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa kalau orang seperti Muhammad diserahi tanggung jawab sebagai pimpinan tunggal dunia modern ini, dia pasti akan berhasil memecahkan semua persoalan yang pada gilirannya akan membawa dunia ke arah perdamaian dan kebahagiaan...".

Juga tidak berlebihan apa yang dikatakan Michael H, Hart dalam bukunya, The 1OO : A Rangking on The Most Influential Person in History (1978): "He was the only man history who was supremely succesful on both the religious and secular level."

(Muhammad) adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil dengan gemilang, baik dalam bidang keagamaan maupun keduniaan). Komentar senada sebenarnya masih banyak sekali seperti komentar Sir Herbert Spencer (Inggris), Karl Henrich Baker (Jerman), Mahatma Gandi, Jawaharlal Nehru dan lain-lainnya. Tugas kita sebagai umat sekaligus pewaris agama yang dibawa Muhammad adalah meneladani secara kaffah segi-segi kepribadian dan kepemimpinannya untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang penuh tantangan ini.

Ajang Dakwah

Dalam hubungan ini, kalangan yang sangat anti terhadap kegiatan mengkaji perjuangan Nabi (peringatan maulid Nabi), dimohon semoga tidak mencaci maki atau mencela kegiatan tersebut, Sebab pekerjaan lain yang bermanfaat masih sangat banyak. Daripada saling mengejek sesama saudara seiman, tentu lebih baik saling mengingatkan akan ancaman musuh-musuh Islam yang terus menerus mengerogoti umat Islam.

Sudah tiba saatnya sesama umat Islam tidak saling mencurigai, saling mengejek, saling membid'ahkan dan saling membenci. Sebaliknya sudah tiba saatnya sesama umat Islam dari berbagai aliran menyatukan langkah. merapatkan barisan dan berjuang saling bahu membahu untuk meraih kemajuan.

Berdakwah merupakan salah satu perintah Allah yang tak dapat ditawar-tawar. Untuk dapat melaksanakan dakwah, semua kesempatan perlu dimanfaatkan. Bahkan kalau perlu diciptakan. Sebenarnya peluang dakwah ada yang sudah diciptakan sebelumnya, di antaranya melalui momentum peringatan hari-hari besar Islam, termasuk peringatan maulid Nabi.

Kenyataan membuktikan belum pernah terjadi orang jadi mabuk atau gila atau rusak akidahnya hanya karena ia menghadiri dan memperhatikan tausiah melalui peringatan maulid Nabi, Bahkan sebaliknya dari peringatan maulid Nabi, seseorang atau banyak orang mendapatkan pelajaran, yang nilainya dapat mereka terapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan orang-orang yang setiap hari super sibukdan buta Islam sertatak sempat mempelajari Islam, bisa mengetahui banyak dari tausiah yang disampaikan pada peringatan maulid Nabi itu. Malah tak mustahil, seseorang langsung bertobat kepada Allah setelah mendengarkan tausiah yang benar-benar menghunjam ke dalam lubuk hatinya.

Melalui kegiatan peringatan maulid itu, masyarakat kembali diingatkan akan kelahiran seorang Nabi yang membawa manusia kepada keadaan yang terang benderang, dengan harapan memberikan kekuatan dan kesejukan jiwa kepada semua komponen masyarakat. Banyak pesan-pesan islami dapat disampaikan melalui peringatan maulid.

Dan terkadang, di penghujung acara, dilakukan pemberian santunan untuk kalangan fakir miskin dan anak-anak yatim piatu yang tak mampu. Bukankah ini merupakan manifestasi dari perintah membantu fakir miskin dan kaum lemah lainnya?

Yang dilakukan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu bukan hura-hura, tetapi umat Muslim berkumpul untuk mendengarkan pembacaan Al Quran, membaca kembali kisah-kisah perjuangan Rasulullah SAW, mukjizatnya, akhlaknya yang mulia dan seterusnya,

Tujuannya antara lain adalah agar umat dapat meneladani sifat-sifat terpuji Rasulullah tersebut dan mengamalkannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sebab pribadi dan kepemimpinan Nabi menjadi sangat relevan diterapkan pada masa sekarang. Bahkan bila dilaksanakan sungguh-sungguh oleh semua pribadi Muslim, maka akan membantu bangsa ini keluar dari keterpurukan. (oleh : Hilman Choerul Umam)

Minggu, 12 Februari 2012

JILBABKU MAHKOTAKU


Bilamana engkau telah mengetahui rukun Iman dan Islam yang wajib engkau imani dan amalkan dalam keseharianmu. Tapi, apakah juga engkau tahu bahwa Allah telah mensyariatkan (mewajibkan) kepada makhluknya yang cantik ,indah dan lembut sepertimu sebuah syarit khusus yang tiada lain adalah perhiasan mulia, penghormatan sekaligus penjagaan bagimu..?

Yah…"BERJILBAB".

Apakah engkau masih menyangkal seraya berujar : "Jilbab itu kan hanya budaya dan adat wanita Arab..?". Tidak Saudariku! Ketahuilah, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sebelum diutus Allah, saat itu penduduk Makkah dalam kejahiliyaan nan primitive nyata. Perempuan-perempuannya tak lagi berharga, mereka bertawaf (mengelilingi) berhala-berhala Ka'bah sambil bernyanyi, menari (afwan) tanpa busana, tak sedikit pula Syair-syair Jahiliyyah –ghazlul fahisy- penuh penggambaran tubuh wanita sampai lekuk-lekuknya. Tidakkah ini diantara bukti yang berbicara bahwa para wanita jahiliyah tidak mengenal kamus jilbab kecuali setelah datangnya Islam?

Ukhtina

JILBAB itu adalah pakaian langit, ia pakaian yang diturunkan melalui wahyu dari langit untuk disematkan oleh makhluk-Nya yang cantik rupawan sepertimu di muka bumi. Makhluk yang bernama Wanita Muslimah. Adakah pakaian lebih mulia dari Jilbab saudariku..? Ironis dan menggelikan bila masi terdapat wanita yang menukar busananya dengan dengan alasan trend dan gaul, memilih baju si Agnes dan Britney Spears yang kafir dan tidak sopan, ketimbang busananya Khadijah dan Aisyah wanita Syurga.

Dimana akan engkau parkir hatimu tatkala berpapasan dengan firman Allah ta'ala : "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Tidakkah engkau baca firman-Nya dalam al-Qur'an : "Katakanlah kepada wanita beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hedaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya. (QS. An-Nur :31).

UKHTINA

Aku tak akan mengancammu untuk membuatmu takut, tapi ancaman ini serius dari Rasulullah sallallahu alaihi wasallam: Dua golongan dari ahli neraka yang belum perna aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok (dalam jalannya), mengajarkan wanita berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk syurga". (HR. Muslim)

Engkau yang masih menjaga kesucian dirimu dan senantiasa memegang teguh sifat malu, jadilah seperti wanita-wanita Anshar ketika turun perintah berjilbab mereka langsung menggunting kain gorden jendela mereka untuk segera dijadikan jilbab, subahanallah!

Para wanita Sahabiyat Nabi tatkala bersyahadat masuk Islam mereka langsung mengganti busana mereka dengan busana muslimah. Dan tatkala ada yang mau keluar rumah namun tidak mempunyai Jilbab, maka dipinjamkan bagi mereka jilbab… mereka lakukan semua itu ukhty, bukan sekedar menutup aurat saja, tetapi sebagai bentuk ta'abudiyyah (penghambaan) serta ketaatan perintah Allah. Karena berjilbab itu termasuk Ibadah.

Kalau kesadaran itu tidak ada, renungilah untaian sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam : "Janganlah engkau menjadi seperti orang yang berkata : Aku bersama manusia, bila mereka baik, aku baik , bila mereka berbuat jahat, akupun berbuat jahat, akan tetapi luruskanlah dirimu, bila mereka baik, baiklah dan jika mereka jahat, jauhilah kejahatannya".

Sesungguhnya orang-orang diluar islam, mempengaruhi muslimah kita dengan banyak trend dan mode, sampai muslimah itu sendiri jatuh, hanyut dan tenggelam dengan semua itu. Jangan heran! Semua maker itu mereka lakukan sejak dahulu, ketika mereka tidak mampu mengalahkan Islam dengan kekuatan senjata, mereka berbalik arah. Saat itu ditahun 1935 Samuel Zwimer tokoh zionis, ketua asosiasi agen Yahudi berbicara dihadapan konferensi: "Wahai saudara-saudara, tugasmu adalah mengeluarkan mereka dari ajaran Islam, cukuplah mereka dengan nama Islam, terbatas pada ritual semata, adapun moral, ilmu, perilaku, pakaian, ide dan keseluruhan urusan dunia mereka wajiblah mengikuti cara kita".

Mereka tahu bahwa kerusakan dan kerendahan moral wanita berarti pengrusakan masyarakat secara universal dan integral.

Seorang tokoh aliran Masondri berujar: "Kita harus mempergunakan wanita, sebab setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan kita telah berhasil dengan para wanita memporak-porandakan serdadu penolong agama Islam".

Sungguh benar sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam : "Kamu akan mengikuti cara orang-orang sebelum kamu, sedikit demi sedikit, hingga walaupun mereka memasuki lubang biawak, kamu akan ikut masuk ke dalamnya", kami (sahabat) berkata:" Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?", jawab Rasulullah : "siapalagi kalau bukan mereka".(H.R Muslim).

DUHAI UKHTI MUSLIMAH

Semoga hidayah dan rahmat-Nya ada besertamu, ketika azzam muliamu tumbuh, tatkalah tekadmu sudah bulat, ambillah jilbabmu, tutuplah auratmu dengannya, aurat yang di perintahkan oleh Allah untuk menutupnya dari ujung kaki sampai kepala, ingat saudariku MENUTUPNYA! Bukan MEMBUNGKUSNYA, karena membungkus engkau seperti membungkus kado, maka bentuk lekuknya pasti nampak, entah kado tersebut kotak atau persegi? Sebagaimana seorang muslimah kita yang katanya berbusana tapi busananya pas-pasan alias ketat, tidak! Tidak seperti itu.

"Jilbab adalah kain yang menutupi aurat (perhiasan) wanita, dari ujung kaki sampai ujung kepalanya (sebagian ulama berpendapat kecuali wajah dan telapak tangan), tanpa terbayang apa yang ada dibalik jilbab tersebut , dan bukan sebagai perhiasan sehingga engkau nampak lebih cantik dengan jilbabmu dihadapan mereka yang bukan mahrammu".

Pandanglah diri yang lemah ini, pandanglah jasad yang sebentar lagi akan kembali kepada-Nya, dimana kecantikan yang dibanggakan? dimana keindahan yang dipamerkan? dimana semua itu? Ketika nikmat atau azab kubur diperlihatkan, seluruh manusia dikumpulkan, dihisab, ketika setiap manusia diberi pakaian dimanakah kita? kitakah yang diberi pakaian dari pakaian-pakaian penduduk syurga? ataukah diberi pakaian-pakaian ahli neraka? wal'iadzubillah.…Didunia inilah tempat kita memilih pakaian yang indah jilbab sesuai syariat Islam, yang dengannya semoga Allah memakaikan kita pakaian dari Ahlu syurga karena ketaatan dan ketundukan kita akan perintah-Nya.

AAMIIN WALAKKA BIMITSLIKK DZALIK

SEMOGA BERMANFAAT



Hak cipta adalah milik Allah SWT semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Bergeraklah masuk, Buka tiap lembaran kalimat hati, maknai, lalu tunaikanlah..

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir


♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Afwan Minkum Kebenaran datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi akhwatul iman dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan Allah

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wassalamù'alaíkùm warahmatùllahí wabarakatùh

By : Sebelum Engkau Halal Bagi Ku