Bulan Muharram identik sebagai lebaran anak yatim, istilah ini sesungguhnya
karena ada anjuran untuk "Mengelus kepala anak yatim", tepatnya pada
tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari 'Asyura. Mengusap kepala anak
yatim adalah bahasa halus untuk memberikan santunan dan bantuan kepada mereka. Anjuran
ini memang sangat masyhur di sebagian massyarakan dan merupakan salah satu
diantara amaliyah lainnya seperti puasa, shalat, silaturahmi, menjenguk orang
sakit, dll. Terlepas dari sahih atau tidaknya hadist mengenai hal ini,
sejatinya semangat menyantuni anak yatim musti digalangkan setiap saat. Karena Rosulullah
pernah bersabada "Aku dan pengasuh anak yatim di surga, seperti dua jari
ini". (Rasulullah SAW menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan
merapatkan keduanya).
Selain itu diriwayatkan bahwa Rasulullah menyayangi anak-anak yatim, dan
lebih menyayangi mereka pada hari 10 Muharram (Asyura). Dan menjamu serta
bersedekah pada 10 Muharram bukan hanya pada anak yatim tapi keluarga, anak,
istri, dan orang terdekat, karena itu sunnah beliau SAW dan pembuka keberkahan
hingga setahun penuh. (Faidhul qadir Juz 6 Hal 235-236).
Diriwayatkan Pula bahwa sayyidina Umar ra menjamu tamu dengan jamuan
khusus, pada malam 10 Muharram (Musnad Imam Tabrani/Tafsir Ibn Katsir Juz 3 hal
244)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar