Rabu, 30 November 2011

Perempuan yang paling mempesona


Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah. Rasulullah SAW bersabda,“Apa yang dicari seorang mukmin setelah taqwa kepada Allah tidak lebih baik dari seorang wanita yg sholeh,apabila diperintah suami ia mentaatinya,apabila dipandang sangat menyenangkannya,apabila disumpah ia melaksanakannya dengan jujur, dan apabila ditinggal pergi ia menjaga dirinya dan harta suaminya.”(HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah ra.)

Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya.Suami yang selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya.Suami yang menjadi qawwam (pemimpin, pelindung) istrinya.Suami yg begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga.Suami yg tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya.

Suami yg shaleh adalah suami yg mampu menjadi pemimpin di dalam rumah tangganya, seorang suami bagaikan pemerintah di dalam rumah tangganya,seorang suami yg sholeh adalah yg mampu memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya di dlm pemerintahan yg di pimpinnya, dlm hal ini adalah istrinya. Memberi Bimbingan pada Keluarga, suami mempunyai status sebagai pemimpin dalam keluarga, karenanya ia berkewajiban memberi nafkah lahir, batin, dan memberi bimbingan agama kepada istri dan anaknya.“Kaum laki-laki (suami) itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (istri), oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (suami) atas sebagian yang lain (istri), dan karena mereka (suami) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisaa 4: 34)

Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga,mengarungi samudera agar selamat menuju tepian hakiki "Surga".Dia memegang teguh firman Allah,"Wahai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."(QS. At-Tahrim: 6)

sumber:

Nasib membawa kita bersama



Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,Itulah kesempatan.Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan,itu kesempatan.Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan,itu
 adalah pilihan.Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita.Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.Berbicara tentang pasangan jiwa,Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Sumber:

Doa dalam Penantian


Di atas Sajadah malam ini aku tertunduk pada gelap dan pekatnya malam, meraba rahsia Mu Ya Allah atas jodoh yang kan kau pilihkan untukku
istikharah mencari jawaban untuk menggapai alhub fillah wa lillah dalam doa ku bersimpuh pasrah memohon datangnya jawaban kepada Sang Pemberi hidayah bila jawaban itu masih menggantung di langit maka turunkanlah bila jawapan itu masih terpendam di perut bumi maka keluarkanlah bila jawaban itu sulit ku raih maka mudahkanlah bila jawaban itu masih jauh maka dekatkanlah

Duhai kekasih sejati, Engkau Maha cahaya, Engkau Cahaya di atas Cahaya.
Dalam kerinduan mendalam, dalam tatih meniti Pintu Cahaya,Aku di sini,bersimpuh untuk menjemput CINTA, Cinta Seseorang Yang telah Kau pilihkan semoga kan abadi di dunia dan Akhirat

“Ya Allah, Tuhan yang Maha Memiliki Rahsia, Tuhan yang Maha memegang kasih sayang seluruh jiwa kami, Tuhan yang Maha Penentu,Tuhan yang Maha Menyatukan jiwa-jiwa kami, ya Allah, aku merupakan hamba yang lemah, hamba yang tidak mampu mengawal diriku daripada fitrah seorang manusia yang memerlukan teman, memerlukan kekasih, memerlukan suami/isteri, memerlukan keluarga.

Ya Allah..aku tidak mampu menahan diriku daripada terjeremus ke dalam kemaksiatan.Ya Allah,jika masanya telah tiba, jika apa yang aku mohon ini merupakan sesuatu yang terbaik disisi-Mu Ya Allah, terbaik buat agamaku Ya Allah, terbaik buat diriku, keluarga dan seluruh mukminin dan mukminat Ya Allah, maka aku memohon kepada-Mu Ya Allah agar aku ditemukan dengan jodoh yang terbaik di sisi-Mu.
Setiap yang terbaik di sisi-Mu, pasti terbaik buat diriku Ya Allah.

Ya Allah, bila masanya untuk dipertemukan dengan jodohku belum tiba, maka Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar Kau tunjukkan jalan-jalan untuk aku memiliki jodohku. Aku memohon agar Kau tunjukkan aku tuntutan-tuntutan-Mu yang perlu aku lakukan untuk memiliki jodohku. Ya Allah,Tuhan yang Maha Memakbulkan doa, Tuhan yang Maha Penentu jodoh, Ya Allah jauhilah aku daripada kemaksiatan, jauhilah aku daripada perkara-perkara yang tidak dapat memberikan manfaat, jauhilah aku daripada perkara-perkara yang Engkau murkai dan perkara-perkara yang menyesatkan diriku Ya Allah. Aamiin ya Rabbal'alamin

sumber:

Minggu, 27 November 2011

KEUTAMAAN SURAT AL-WAQI'AH, AL- MULK DAN AR-RAHMAN


Surat Al-Waqi'ah:
  • Ubay bin Ka'ab berkata bahwa Rosulullah SAW berkata "Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi'ah, ia akan dicatat tidak tergolong orang-orang yang lalai"
  • Abdullah bin Mas'ud berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda "Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya"
  • Imam Ja'far Ash-Shadiq berkata "Barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya maka bacalah surat Al-Waqiah, dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-sajadah"
  • Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata "Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama"
Surat Al-Mulk:
  • Ibnu Abbas berkata: "Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan ia tidak tahu bahwa tempat itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceritakan kepada Rosulullah SAW, lalu beliau bersabda: Surat Al-Mulk dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur"
  • Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Surat Al-Mulk adalah penghalang dari siksa kubur, surat ini termaktub dalam Taurat, barang siapa yang membacanya di malam hari ia akan memperoleh banyak manfaat dan kebaikan. Sungguh aku membacanya dalam sholah sunnah sesudah isya dalam keadaan duduk. Ayah ku membacanya pada siang dan malam. Barang siapa yang membaca, maka ketika malaikat Munkar dan Nakir akan masuk ke kuburnya dari arah kedua kakinya, kedua kakinya berkata kepada Meraka : Kalian tidak ada jalan kearah ku, karena hamba ini berpijak kepada ku lalu ia membaca surat Al-Mulk pada siang dan malam hari, ketika mereka datang kepadanya dari rongganya, rongganya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan kearah ku, karena hamba ini telah menjaga ku dengan surat Al-Mulk, ketika mereka datang kepadanya dari arah lisannya, lisannya berkata kepada meraka kalian tidak ada jalan kearah ku, karena hamba ini telah membaca surat Al-Mulk setiap siang dan malam dengan ku"
  • Imam Muhammad Al-Baqir (sa) "Bacalah surat Al-Mulk, karena surat ini menjadi penyelamat dari siksa kubur"
Surat Ar-Rahman:
·        Rosulullah SAW bersabda "Barang siapa yang membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya da meridhoi nikmat yang dikaruniakan kepadanya"
·        Imam Ja'far Ash-shadiq (sa) "Barang siapa yang membaca surat Ar-Rahman, dan ketika membaca kalima "Fabiayyi alai Rabbikuma tukadzdziban" ia mengucapkan "La bisyay-in min alaika rabbi akadzibu (tidak ada satupun nikmat-Mu duhai tuhanku yang aku dustakan), jika saat mambacanya itu pada malam dan siang hari kemudian ia mati, maka matinya seperti matinya orang yang sahid".

Wallahu'a'lambisshoab....

Manfaat dan Keutamaan Puasa Sunnah Muharram



Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Keutamaan Puasa Sunnah Muharram
.
Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)]

Hadits yang Pertama
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).

Hadits yang Kedua
Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)
Hadits yang Ketiga
Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a.
Penjelasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk berpuasa pada hari sebelum maupun setelah ‘Asyura [1] dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari ‘Asyura –yaitu 10 
Muharram- adalah hari di mana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun dan para pengikutnya. Dahulu orang-orang Yahudi berpuasa pada hari tersebut sebagai syukur mereka kepada Allah atas nikmat yang agung tersebut. Allah telah memenangkan tentara-tentaranya dan mengalahkan tentara-tentara syaithan, menyelamatkan Musa dan kaumnya serta membinasakan Fir’aun dan para pengikutnya. Ini merupakan nikmat yang besar.
Oleh karena itu, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di Madinah, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura [2]. Beliau pun bertanya kepada mereka tentang hal tersebut. Maka orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Allah telah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta celakanya Fir’aun serta pengikutnya. Maka dari itu kami berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”.
Kenapa Rasulullah mengucapkan hal tersebut? Karena Nabi dan orang–orang yang bersama beliau adalah orang-orang yang lebih berhak terhadap para nabi yang terdahulu.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman, dan Allah-lah pelindung semua orang-orang yang beriman”. (Ali Imran: 68)
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi tersebut, dikarenakan mereka kafir terhadap Nabi Musa, Nabi Isa dan Muhammad. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa pula pada hari tersebut. Beliau juga memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura, dengan berpuasa pada hari kesembilan atau hari kesebelas beriringan dengan puasa pada hari kesepuluh (’Asyura), atau ketiga-tiganya. [3]
Oleh karena itu sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama. [4]
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh). [5]
Wallahu a’lam bish shawab.
(Sumber: Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin terbitan Darus Salam – Mesir, diterjemahkan Abu Umar Urwah Al-Bankawy, muraja’ah dan catatan kaki: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai)
CATATAN KAKI:
[1] Adapun hadits yang menyebutkan perintah untuk berpuasa setelahnya (11 Asyura’) adalah dha’if (lemah). Hadits tersebut berbunyi:
“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya. (HR. Ahmad dan Al Baihaqy. Didhaifkan oleh As Syaikh Al-Albany di Dha’iful Jami’ hadits no. 3506)
Dan berkata As Syaikh Al Albany – Rahimahullah- di Silsilah Ad Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Penyebutan sehari setelahnya (hari ke sebelas. pent) adalah mungkar, menyelisihi hadits Ibnu Abbas yang shahih dengan lafadz:
“Jika aku hidup sampai tahun depan tentu aku akan puasa hari kesembilan”
Lihat juga kitab Zaadul Ma’ad 2/66 cet. Muassasah Ar-Risalah Th. 1423 H. dengan tahqiq Syu’aib Al Arnauth dan Abdul Qadir Al Arna’uth.
“Kalau aku masih hidup niscaya aku perintahkan puasa sehari sebelumnya (hari Asyura) atau sehari sesudahnya” ((HR. Al Baihaqy, Berkata Al Albany di As-Silsilah Ad-Dha’ifah Wal Maudhu’ah IX/288 No. Hadits 4297: Ini adalah hadits mungkar dengan lafadz lengkap tersebut.))
[2] Padanya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa penetapan waktu pada umat terdahulu pun menggunakan bulan-bulan qamariyyah (Muharram s/d Dzulhijjah, Pent.) bukan dengan bulan-bulan ala Eropa (Jan s/d Des). Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa hari ke sepuluh dari Muharram adalah hari di mana Allah membinasakan Fir’aun dan pengikutnya dan menyelamatkan Musa dan pengikutnya. (Syarhul Mumthi’ VI.)
[3] Untuk puasa di hari kesebelas haditsnya adalah dha’if (lihat no. 1) maka – Wallaahu a’lam – cukup puasa hari ke 9 bersama hari ke 10 (ini yang afdhal) atau ke 10 saja.
Asy-Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly mengatakan bahwa, “Sebagian ahlu ilmu berpendapat bahwa menyelisihi orang Yahudi terjadi dengan puasa sebelumnya atau sesudahnya. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam,
“Puasalah kalian hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”.
Ini adalah pendapat yang lemah, karena bersandar dengan hadits yang lemah tersebut yang pada sanadnya terdapat Ibnu Abi Laila dan ia adalah jelek hafalannya.” (Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin II/385. cet. IV. Th. 1423 H Dar Ibnu Jauzi)
[4] (lihat no. 3)
[5] Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,
Dan yang rajih adalah bahwa tidak dimakruhkan berpuasa ‘Asyura saja. (Syarhul Mumthi’ VI)
Wallaahu a’lam.

KUTAMAAN BULAN MUHARAM


Hari-hari ini kita telah memasuki bulan Muharram. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seyogyanya kita jadikan renungan itu adalah : 

1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. Betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat , keluarga, guru, atau siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. Bergurau, berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, namun tahun ini dia telah tiada. Dia telah wafat, menghadap Allah Suhanahu wa ta’ala dengan membawa amal shalehnya dan mempertanggungjawabkan kesalahannya. Sementara kita saat ini masih diberi Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah.
Umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan hitungan kalender Masehi. Dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender hijriyah. Sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang menjemput sewakatu-waktu, terkadang kita menganggap usia kita yang dibanding Rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari angka itu. Padahal bisa jadi hitungan umur kita telah lebih banyak dari yang kita tetapkan. Karena itu sangat tidak layak apabila seseorang yang masih diberi kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal lalai bersyukur pada Allah dengan mengabaikan perintah-perintahNya serta sering melanggar larangan-laranganNya.

2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar.
Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal shaleh. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal shaleh? Sudahkah tilawah al-Qur’an, sedekah dan dzikir kita menghapuskan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan? Malam-malam yang kita lewati, lebih sering kita gunakan untuk sujud kepada Allah, meneteskan air mata keinsyafan ataukah lebih banyak untuk begadang menikmati tayangan-tayangan sinetron, film dan sebagainya dari televisi? Langkah-langkah kaki kita, kemana kita gunakan? Dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok.
Allah berfirman :
((
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون ))
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).

Ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak.
Rasulullah saw bersabda : "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematian".
Dalam sebuah atsar yang cukup mashur dari Umar bin Khaththab ra beliau berkata :
"Hitunglah amal kalian, sebelum dihitung oleh Allah"

3. Mengenang Hijrah Rasulullah saw
Sebenarnya dalam kitab Tarikh Ibnu Hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Jadi bukan pada tanggal 1 Muharram sebagaimana anggapan sebagian orang. Sedangkan penetapan Bulan Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah pada zaman Khalifah Umar bin Khatthab ra tatkala mencanangkan penanggalan Islam. Pada saat itu ada yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai l bulan ada pula yang mengusulkan bulan Ramadhan. Namun kesepakatan yang muncul saat itu adalah bulan Muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat keputusan Rasulullah saw untuk hijrah pasca peristiwa Bai’atul Aqabah, dimana terjadi bai’at 75 orang Madinah yang siap membela dan melindungi Rasulullah SAW, apabila beliau datang ke Madinah. Dengan adanya bai'at ini Rasulullah pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan Shafar, meski ancaman maut dari orang-orang Qurais senantiasa mengintai beliau.
Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. Lalu sudahkah kita berbuat untuk agama kita?

4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah kita
Barangkali kita tidak memperhatikan bahwa ibadah yang kita lakukan seringkali berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada Kalender Islam ini.

5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram
a. Bulan Haram
Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, termasuk diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asy- hurul Hurum). Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).
Dalam hadis yang dari shahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan berarti berbuat maksiat dan dosa boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain.
Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga Shalat Wustha, yang banyak ahli Tafsir memahami shalat wustha adalah Shalat Ashar. Dalam hal ini, shalat Ashar mendapat perhatian khusus untuk kita jaga.
Firman Allah : "Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wustha" (Q.S. al Baqarah :238) Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Maka kembali pada permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, hal tersebut bermakna pengharaman perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini.

b. Bulan Allah
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya.
Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim)
 
c. Sunnah Berpuasa
Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh.
Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunah yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya :

1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda :
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Ibnu Abbas ra berkata :
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda :
"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian

Maka beliau nerpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)
4.Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata : "Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“
Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah   untuk dikerjakan di bulan Muharram ini.

Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ?  Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :
- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11)
- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits
- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.
Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut :
1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10)
2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis  pada akhir hidup beliau sudah merencanakan
ryang shahih, dimana Rasulullah  untuk puasa pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.
Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain.
Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa,sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tetunya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

d. Diantara Peristiwa di Bulan Muharram
Pada tanggal 10 Muharram 61H, terjadilah peristiwa yang memilukan dalam  di sebuah tempat
r cucu Rasulullah tsejarah Islam, yaitu terbunuhnya Husein  yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Peristiwa Karbala”. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pendukung Khalifah yang sedang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Mu’awiyah, meskipun sebenarnya Khalifah sendiri saat itu tidak menghendaki pembunuhan tersebut.
Peristiwa tersebut memang sangat tragis dan memilukan bagi siapa saja yang mengenang atau membaca kisahnya, , dan kita tentu mencintai dan
rapalagi terhadap orang yang dicintai Rasulullah  memuliakannya. Namun musibah apapun yang terjadi dan betapapun kita sangat , hal itu jangan sampai membawa kita larut dalamrmencintai keluarga Rasulullah  kesedihan dan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk duka dengan  yangrmemukul-mukul diri, menangis apalagi sampai mencela shahabat Rasulullah  tidak termasuk Ahli Bait (keluarga dan keturunan beliau). Yang mana hal ini biasa dilakukan suatu kelompok syi'ah yang mengaku memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap Ahli Bait (Keluarga Rasulullah), pdahal kenyataanya tidak demikian.

e. Adat Istiadat di Tanah Air
Pada awal Muharram, yang sering dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak jarang mengarah pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini harus dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada.
 telah mengajarkan pada kita agar
rRasulullah  memiliki jati diri sebagai seorang Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah. Ajaran yang dibawa Rasulullah telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk menambah atau menguranginya.
Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi'in dan penerus mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan menghantarkan ke neraka, wal'iyadzubillah.
         Semoga kita selalu diberi taufiq dan dibimbing oleh Allah swt. Kejalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keridhaan dan ampunany-Nya, amin ya rabbal 'alamin.

Oleh: Islamhouse team Indonesia

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM


Hari-hari ini kita telah memasuki bulan Muharram. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seyogyanya kita jadikan renungan itu adalah : 

1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. Betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat , keluarga, guru, atau siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. Bergurau, berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, namun tahun ini dia telah tiada. Dia telah wafat, menghadap Allah Suhanahu wa ta’ala dengan membawa amal shalehnya dan mempertanggungjawabkan kesalahannya. Sementara kita saat ini masih diberi Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah.
Umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan hitungan kalender Masehi. Dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender hijriyah. Sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang menjemput sewakatu-waktu, terkadang kita menganggap usia kita yang dibanding Rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari angka itu. Padahal bisa jadi hitungan umur kita telah lebih banyak dari yang kita tetapkan. Karena itu sangat tidak layak apabila seseorang yang masih diberi kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal lalai bersyukur pada Allah dengan mengabaikan perintah-perintahNya serta sering melanggar larangan-laranganNya.

2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar.
Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal shaleh. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal shaleh? Sudahkah tilawah al-Qur’an, sedekah dan dzikir kita menghapuskan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan? Malam-malam yang kita lewati, lebih sering kita gunakan untuk sujud kepada Allah, meneteskan air mata keinsyafan ataukah lebih banyak untuk begadang menikmati tayangan-tayangan sinetron, film dan sebagainya dari televisi? Langkah-langkah kaki kita, kemana kita gunakan? Dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok.
Allah berfirman :
((
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون ))
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).

Ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak.
Rasulullah saw bersabda : "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematian".
Dalam sebuah atsar yang cukup mashur dari Umar bin Khaththab ra beliau berkata :
"Hitunglah amal kalian, sebelum dihitung oleh Allah"

3. Mengenang Hijrah Rasulullah saw
Sebenarnya dalam kitab Tarikh Ibnu Hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Jadi bukan pada tanggal 1 Muharram sebagaimana anggapan sebagian orang. Sedangkan penetapan Bulan Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah pada zaman Khalifah Umar bin Khatthab ra tatkala mencanangkan penanggalan Islam. Pada saat itu ada yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai l bulan ada pula yang mengusulkan bulan Ramadhan. Namun kesepakatan yang muncul saat itu adalah bulan Muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat keputusan Rasulullah saw untuk hijrah pasca peristiwa Bai’atul Aqabah, dimana terjadi bai’at 75 orang Madinah yang siap membela dan melindungi Rasulullah SAW, apabila beliau datang ke Madinah. Dengan adanya bai'at ini Rasulullah pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan Shafar, meski ancaman maut dari orang-orang Qurais senantiasa mengintai beliau.
Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. Lalu sudahkah kita berbuat untuk agama kita?

4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah kita
Barangkali kita tidak memperhatikan bahwa ibadah yang kita lakukan seringkali berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada Kalender Islam ini.

5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram
a. Bulan Haram
Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, termasuk diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asy- hurul Hurum). Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).
Dalam hadis yang dari shahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan berarti berbuat maksiat dan dosa boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain.
Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga Shalat Wustha, yang banyak ahli Tafsir memahami shalat wustha adalah Shalat Ashar. Dalam hal ini, shalat Ashar mendapat perhatian khusus untuk kita jaga.
Firman Allah : "Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wustha" (Q.S. al Baqarah :238) Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Maka kembali pada permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, hal tersebut bermakna pengharaman perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini.

b. Bulan Allah
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya.
Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim)
 
c. Sunnah Berpuasa
Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh.
Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunah yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya :

1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda :
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Ibnu Abbas ra berkata :
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda :
"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian

Maka beliau nerpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)
4.Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata : "Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“
Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah   untuk dikerjakan di bulan Muharram ini.

Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ?  Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :
- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11)
- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits
- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.
Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut :
1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10)
2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis  pada akhir hidup beliau sudah merencanakan
ryang shahih, dimana Rasulullah  untuk puasa pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.
Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain.
Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa,sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tetunya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

d. Diantara Peristiwa di Bulan Muharram
Pada tanggal 10 Muharram 61H, terjadilah peristiwa yang memilukan dalam  di sebuah tempat
r cucu Rasulullah tsejarah Islam, yaitu terbunuhnya Husein  yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Peristiwa Karbala”. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pendukung Khalifah yang sedang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Mu’awiyah, meskipun sebenarnya Khalifah sendiri saat itu tidak menghendaki pembunuhan tersebut.
Peristiwa tersebut memang sangat tragis dan memilukan bagi siapa saja yang mengenang atau membaca kisahnya, , dan kita tentu mencintai dan
rapalagi terhadap orang yang dicintai Rasulullah  memuliakannya. Namun musibah apapun yang terjadi dan betapapun kita sangat , hal itu jangan sampai membawa kita larut dalamrmencintai keluarga Rasulullah  kesedihan dan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk duka dengan  yangrmemukul-mukul diri, menangis apalagi sampai mencela shahabat Rasulullah  tidak termasuk Ahli Bait (keluarga dan keturunan beliau). Yang mana hal ini biasa dilakukan suatu kelompok syi'ah yang mengaku memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap Ahli Bait (Keluarga Rasulullah), pdahal kenyataanya tidak demikian.

e. Adat Istiadat di Tanah Air
Pada awal Muharram, yang sering dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak jarang mengarah pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini harus dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada.
 telah mengajarkan pada kita agar
rRasulullah  memiliki jati diri sebagai seorang Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah. Ajaran yang dibawa Rasulullah telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk menambah atau menguranginya.
Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi'in dan penerus mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan menghantarkan ke neraka, wal'iyadzubillah.
         Semoga kita selalu diberi taufiq dan dibimbing oleh Allah swt. Kejalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keridhaan dan ampunany-Nya, amin ya rabbal 'alamin.

Oleh: Islamhouse team Indonesia

FADILAH ASMAUL HUSNA


"ALLAH mempunyai Asmaa-Ul-Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH S.W.T.), maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul-husna itu." - (Surah Al-A'raf:180)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ : ِللهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ اِسْمًا. مَنْ حَفَظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَإِنَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبَّ الْوِتْرَ وفي الرواية ابن أبي عمر: من أحصاها
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil



Allah memiliki 99 nama yang indah atau dikenal dengan sebutan Asma-ul Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah SWT terhadap umatnya. Karena itu bila nama-nama itu kita sebut sebagai suatu pemohonan, maka akan mempunyai pengaruh yang sangat besar. Berikut ini merupakan keutamaan Asma’ul Husna pada tiap-tiap nama dan cara mengamalkannya:

1. ALLOOHU
Artinya : lafadh ini disebut “LAFDHUL JALALAH”, suatu nama dari ismudz Dzat yang mencerminkan arti pengertian dari seluruh nama-namaNya yang indah itu. Keutamaannya :
a. Bisa mendatangkan hajat
b. Bisa menghindarkan segala musibah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ALLAH” sebanyak 400 kali, sebagai amalan rutin pada tiap selesai sholat Tahajud atau sholat hajat, maka apapun yang menjadi keinginannya akan segera terlaksana. Selain itu juga bisa menjauhkan dari segala macam musibah.

2. AR ROHMAANU
Artinya : Dzat yang maha pengasih terhadap semua makhluk yang ada di dunia ini tanpa terkecuali, baik kepada yang taat ataupun yang ingkar kepadaNya sekalipun. Semua itu akan dikasihani dan dicukupi kebutuhannya. Keutamaannya :
a. Bisa menghilangkan sifat gugup dan lupa
b. Bisa memberikan ketenangan hati
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ROHMAANU” sebanyak 400 kali berturut-turut setelah sholat fardlu, baginya akan dijauhkan dari kegundahan hati dan dijauhkan pula sifat gugup serta lupa.

3. AR ROHIIMU
Artinya : Dzat yang maha penyayang terhadap hambaNya yang beriman besok di hari kiamat. Jadi kepenyayanganNya ini dikhususkan kepada semua hambaNya yang taat sewaktu berada di hari kiamat nanti. Keutamaannya :
a. Bisa menundukkan musuh
b. Bisa menaruh simpati pada semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ROHIIMU” sebanyak 100 kali berturut-turut setiap selesai shot shubuh dan maghrib, maka semua orang akan menaruh simpati kepadanya dan bahkan bisa menaruh hati dan membuat musuh kita menjadi tunduk.

4. AL MALIKU
Artinya : Dzat yang maha menguasai terhadap semua makhlukNya, sehingga tidak ada satu makhlukpun yang terlepas dari kekuasaanNya. Begitupun daerah yang ada didalam kekuasaanNya juga tidak terbatas, seperti halnya dengan daerah kekuasaan raja-raja yang ada di dunia ini. Keutamaannya :
a. Bisa mendatangkan keberuntungan
b. Bisa memudahkan segala usaha
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MALIKA” sebanyak 80 kali berturut-turut setiap pagi dan sore, maka Allah akan mendatangkan keberuntungan dan kemudahan segala usaha.

5. AL QUDDUUSU
Artinya : Dzat yang maha Quddus (suci) dari segala sifat, yang disifatkan oleh orang-orang kafir musyrik kepadaNya. Sebab sifatNya tidak sama dengan sifat ciptaanNya. Keutamaannya :
a. Bisa disegani oleh orang banyak
b. Bisa menjauhkan dari segala macam penyakit hati
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA QUDDUUSU” sebanyak 80 kali berturut-turut sehabis sholat Dhuhur, maka Allah akan menjamin baginya dijauhkan dari segala macam penyakit batin dan akan disegani oleh banyak orang.

6. AS SALAAMU
Artinya : Dzat yang menjamin keselamatan terhadap seluruh alam semesta. Jadi makhluk manapun akan dijamin keselamatannya oleh Allah SWT dan tidak ada satupun yang dapat mengusiknya. Keutamaanya :
a. Bisa mendatangkan kebahagiaan hidup
b. Bisa menjaga dari segala gangguan penyakit
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA SALAAMU” sebanyak 99 kali berturut-turut, maka Allah akan mendatangkan kebahagiaan hidup dan menjaga dari segala macam gengguan penyakit.

7. AL MUKMINU
Artinya : Dzat yang Maha mengamankan kepada semua makhluknya, sehingga tidak satupun makhluk yang bisa mengganggu makhluk yang dalam keamanan Allah. Keutamaannya :
a. Bisa memelihara harta kekayaan
b. Bisa menjauhkan segala macam musibah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUKMINU” sebanyak 33 kali berturut-turut setelah sholat fardlu, maka Allah akan menjamin terpeliharanya harta kekayaan yang telah dimilikinya. Selain itu Allah juga akan menjauhkan dari segala macam musibah.

8. AL MUHAIMINU
Artinya : Dzat yang maha memelihara semua makhlukNya dangan sangat cermat dan teliti, sehingga tak ada satupun yang tak terpelihara Allah. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari segala macam keruwetan
b. Bisa menerima persoalan dengan lapang dada
Cara mengamalkannya : Barag siapa membaca “YAA MUHAIMIN” sebanyak 100 kali berturut-turut sehabis sholat Isya, maka Allah akan menjauhkan dari segala macam keruwetan hidup dan lapang dada dalam menyelesaikan segala macam persoalan.

9. AL ‘AZIIZU
Artinya : Dzat yang maha perkasa, yang keperkasaanNya tiada bandingnya, sehingga tiada kesulitan didalam menghancurkan alam semesta ini. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup
b. Bisa desegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ‘AZIIZU” sebanyak 33 kali berturut-turut setiap pagi dan sore, maka Allah akan menjamin dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup dan akan disegani oleh banyak orang.

10. AL JABBAARU
Artinya : Dzat yang maha memaksa, yaitu Allah dapat memaksakan kehendaknya terhadap semua makhlukNya meskipun ia merasa enggan dipaksakan.
Keutamaannya :
a. Bisa menundukkan musuh
b. Bisa menguasai segala macam ilmu
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA JABBARU” sebanyak 400 kali berturut-turut setiap pagi, maka baginya akan diberikan kewibawaan oleh Allah sehingga orang yang dahulunya memusuhi akan berbalik menjadi sahabat yang baik dan diberi oleh Allah akal fikiran yang bisa menguasai segala macam ilmu.

11. AL MUTAKABBIRU
Artinya : Dzat yang maha sombong, yaitu hanya Allah saja yang mempunyai hak sombong sebagai pencipta, bukan makhluk lainNya, dalam hadits qudsi juga dijelaskan, bahwa sifat sombong itu adalah merupakan pakaian Allah, bukan pakaian makhluk. Jadi apabila ada makhluk yang mempunyai sifat sombong berarti telah merampas pakaian Allah, yang berarti akan memperoleh kutukan dari Allah SWT. Keutamaannya :
a. Bisa mendapat kewibawaan
b. Bisa menundukkan musuh
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUTAKABBIRU” sebanyak 90 kali berturut-turut sebagai amalan setiap hari, maka Allah akan memberikan kewibawaan dihadapan semua orang dan bisa menundukkan musuh.

12. AL KHOOLIQU
Artinya : Dzat yang maha pencipta, yaitu semua yang selainNya adalah merupakan ciptaanNya. Jadi tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang bukan ciptaanNya. Keutamaannya :
a. Fikiran bisa cerdas
b. Bisa memiliki ketrampilan dalam segala hal
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA KHOOLIQU” sebanyak-banyaknya setiap hari sebagai amalan rutin, maka Allah akan memberi akal yang cerdas dan ketrampilan dalam segala hal.

13. AL BAARI-U
Artinya : Dzat yang maha merencanakan, yaitu pelaksana dalam segala kejadianyang sudah direncanakan sebelumnya. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan segala macam kesulitan hidup
b. Bisa terjauh dari segala macam penyakit
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BAARI-U” sebanyak 80 kali selama 7 hari berturut-turut, maka Allah akan menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup dan dijauhkan dari segala macam penyakit.

14. AL MUSHOWWIRU
Artinya : Dzat yang maha membentuk, yaitu membentuk segala macam rupa makhlukNya, sejak dari yang paling cantik/ tanpan sampai dengan yang kurang sempurna, dari yang besar sampai kepada yang sekecil-kecilnya dan sebaliknya. Keutamaannya :
a. Bisa dikaruniai keturunan
b. Bisa dimudahkan segala macam kepentingannya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUSHOWWIRU” sebanyak 33 kali selama 7 hari berturut dan berpuasa selama 7 hari berturut-turut pula, maka jika ia menginginkan keturunan pasti akan terlaksana dan segala macam kepentingan akan diberi jalan yang mudah.

15. AL GHOFFARU
Artinya : Dzat yang maha memberi ampun, yaitu memberikan ampunan kepada hamba-hambaNya yang banyak dosanya, tetapi dengan satu syarat yaitu tidak boleh diulangi. Keutamaannya :
a. Bisa terhapus dosa-dosanya
b. Bisa menjauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA GHOFFARU” sebanyak 100 kali berturut-turut setiap hari setelah sholat fardhu, terutama dibaca pada pertengahan malam setelah sholat Taubat, maka Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya dan dijauhkan dari segala kesulitan.

16. AL QOHHAARU
Artinya : Dzat yang maha memaksa, yaitu memaksakan kehendakNya terhadap makhlukNya tanpa terkecuali dan tidak bisa lagi dihalang-halangi oleh siapapun. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari sifat rakus
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA QOHHAARU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setelah sholat fardhu, maka baginya akan dijauhkan dari sifat rakus dan akan disegani oleh banyak orang.

17. AL WAHHAABU
Artinya : Dzat yang maha memberi, yaitu memberikan segalanya terhadap kebutuhan makhlukNya, tanpa diminta sebelumnya Allah sudah menyediakannya. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan kesempitan rejeki
b. Bisa mendatangkan kemudahan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAHHAABU” sebanyak 23 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap selesai sholat fardhu atau setelah sholat hajat 2 raka’at sebanyak 800 kali, maka baginya akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan diberikan kemudahan dalam segala urusan.

18. AR ROZZAAQU
Artinya : Dzat yang maha memberi rejeki, yaitu memberikan rejeki kepada semua makhlukNya untuk kebutuhan hidupnya. Dan Dia pula yang menentukan banyak dan sedikitnya rejeki yang akan diberikan kepada hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan jalan rejeki
b. Bisa memberikan keberuntungan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ROZZAAQU” sebanyak-banyaknya setiap hari setelah sholat fardhu, maka ia akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan usahanya selalu mendapat keuntungan yang berlimpah-limpah.

19. AL FATTAAHU
Artinya : Dzat yang maha membuka, yaitu memberikan rahmatNya untuk keperluan semua makhlukNya. Termasuk juga membukakan kesulitan yang dialami hamba-hambaNya untuk menuju kemudahan. Keutamaannya :
a. Bisa memberikan ketenangan hati
b. Bisa menjauhkan kesenangan dunia
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA FATTAAHU” sebanyak 99 kali berturut-turut sebagai amalan rutinsetelah sholat shubuh, setelah itu telapak kedua tangan diletakkan di dada, maka segala keruwetan di hati akan segera hilang dan dijauhkan dari kesenagan dunia yang bisa menimbulkann kerakusan serta kesesatan.

20. AL ‘ALIIMU
Artinya : Dzat yang maha mengetahui, yaitu mengetahui segalanya dari semua kejadian dan peristiwa di alam semesta ini, tanpa ada satupun tertinggal dari pengetahuan Allah SWT. Keutamaannya :
a. Bisa mengetahui kesempurnaan ilmu ma’rifat
b. Bisa menjauhkan dari sifat kebodohan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ‘ALIIMU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setelah sholat fardhu, maka baginya akan diberi pengetahuan yang bisa mengetahui ilmu ma’rifat dengan sempurna dan dijauhkan dari sifat kebodohan.

21. AL QOOBIDHU
Artinya : Dzat yang maha menggenggam rejeki, yaitu menggenggam di dalam menyempitkan hidup dengan mengurangi rejeki hamba-hambaNya yang dikehendaki. Keutamaannya :
a. Bisa mendekatkan diri kepada penciptanya (Allah)
b. Bisa menjauhkan diri dari segala macam ancaman
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA QOOBIDHU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap hari, maka baginya akan semakin dekat dengan penciptaNya dan juga akan dijauhkan dari segala ancaman musuh.

22. AL BAASITHU
Artinya : Dzat yang maha melapangkan rejeki, yaitu memberikan kelapangan rejeki kepada hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, sehingga banyak orang bodoh dapat hidup kaya raya, sebaliknya orang yang cerdik dan pandai hidupnya miskin. Nah, demikian itulah yang dinamakan “sudah menjadi suratan takdirNya”. Keutamaannya :
a. Bisa memajukan usaha dalam perniagaan
b. Bisa memberikan keuntungan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BAASITHU” sebanyak-banyaknya sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu atau setelah sholat hajat dibaca sebanyak 300 kali, maka akan usahanya dalam bidang perniagaan mendapat kemajuan yang pesat dan selalu memperoleh keuntungan.

23. AL KHOOFIDHU
Artinya :
Dzat yang maha menurunkan derajat, yaitu menurunkan derajat hamba-hambaNya yang dikehendaki.
Keutamaannya :
a. Bisa mengabulkan segala usahanya
b. Bisa menundukkan musuh
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA KHOOFIDHU” sebanyak 99 kali berturut-turut sebagai amalan yang rutin setiap hari, maka Allah akan mengabulkan segala usahanya dan bisa menundukkan musuh yang akan memperdayainya.

24. AR ROOFI’U
Artinya : Dzat yang maha meninggikan derajat, yaitu meninggikan derajat hambaNya yang dikehendaki, sehingga dengan demikian di hamba harus bersyukur. Keutamaannya :
a. Bisa melindungi harta benda dari pencuri
b. Bisa meninggikan derajat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ROOFI’U” sebanyak 80 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap pagi dan sore, maka baginya akan mendapat jaminan perlindungan terhadap harta bendanya dari berbagai musibah pencurian, kebakaran, perampokan, dan penodongan serta bisa meninggikan derajat.

25. AL MU’IZZU
Artinya : Dzat yang maha memuliakan, yaitu memuliakan hamba-hambaNya yang dikehendaki, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa menghalang-halangi. Keutamaannya :
a. Bisa memiliki kewibawaan yang besar
b. Bisa dipatuhi kehendaknya oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MU’IZZU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan mempunyai kewibawaan yang besar dan apa-apa yang dikehendaki akan dituruti oleh semua orang. Cocok diamalkan oleh para pejabat, pimpinan, atau pengusaha dengan banyak bawahan.

26. AL MUDZILLU
Artinya : Dzat yang maha menghinakan, yaitu menghinakan kepada semua hamba-hambaNya yang dikehendaki. Dimana hamba-hamba yang sudah dihinakan oleh Allah tidak ada seorangpun yang bisa memuliakannya. Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan dalam menagih hutang
b. Bisa menyadarkan hati yang membandel
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUDZILLU” sebanyak 400 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap tengah malam selama 7 hari berturut-turut pula setelah sholat hajat, maka jika ia menagih hutang pada seseorang akan segera dibayar hutangnya atau bila ia meminjam barang akan segera dikembalikannya. Selain itu, juga bisa menyadarkan orang yang hatinya membandel.

27. AS SAMII’U
Artinya : Dzat yang maha mendengar, yaitu bisa mendengar atau mendengarkan baik itu suara yang keras atau suara yang lirih. Bahkan bisa mendengar suara hati hambaNya yang tidak bisa didengar oleh makhluk-makhlukNya yang lain. Keutamaannya :
a. Bisa didengarkan doanya oleh Allah
b. Bisa memberikan jalan yang lapang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA SAMII’U” sebanyak 400 kali berturut-turut setelah sholat fardhu, atau yang lebih utama dibaca setelah sholat dhuha, maka Allah akan mendengarkan doanya dan dikabulkan apa yang menjadi permintaannya.

28. AL BASHIIRU
Artinya : Dzat yang maha melihat yaitu bisa melihat segala yang ada di alam semesta ini, sejak dari yang terbesar sampai yang sekecil-kecilnya sekalipun ada di balik dinding berlapis-lapis. Keutamaannya :
a. Bisa memberikan penerangan pada otak
b. Bisa memperoleh hidayah dari Allah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BASHIIRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat shubuh dan sholat maghrib, maka Allah akan selalu memberi penerangan pada otaknya. Sehingga otaknya menjadi cerdas dan memperoleh hidayah dari Allah.

29. AL HAKAMU
Artinya : Dzat yang maha menerapkan hukum, yaitu menerapkan segala hukuman kepada makhlukNya, sehingga mau tidak mau harus mematuhinya. Keutamaannya :
a. Bisa memberikan kecerdasan dalam berfikir
b. Bisa menjauhkan dari hal-hal yang dilarang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HAKAMU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap hari sehabis sholat hajat atau tahajjud, maka Allah akan memberikan kecerdasan dalam otaknya dan akan dijauhkan dari hal-hal yang dilarang oleh agama.

30. AL ‘AD-LU
Artinya : Dzat yang maha adil, yaitu dia maha adil dalam memberikan hukuman pada hambanya yang bersalah, tanpa pilih kasih, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Keutamaannya :
a. Bisa bersikap adil dalam segala hal
b. Bisa mendatangkan segala macam hajat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ‘AD-LU” sebanyak 90 kali berturut-turut sebagai amalan ruti setiap hari setelah sholat fardhu dan yang paling utama dibaca setelah sholat shubuh dan maghrib, maka Allah akan memberikan sikap yang selalu berbuat adil dalam segala hal dan apa-apa yang menjadi keinginannya akan segera terkabulkan.

31. AL LATHIFU
Artinya : Dzat yang maha lemah lembut, yaitu Dia yang sangat lemah lembut terhadap hamba-hambaNya yang selalu taat, sehingga diberi pahala yang tak ternilai harganya. Keutamaannya :
a. Bisa mendatangkan segala macam hajat
b. Bisa menjauhkan segala macam kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA LATHIFU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu dan yang paling utama dibaca setiap pagi dan sore setelah sholat shubuh dan maghrib, maka Allah akan mengabulkan yang diinginkan dan akan dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

32. AL KHOBIIRU
Artinya : Dzat yang sangat waspada, yaitu Dia sangat mewaspadai didalam mengawasi segala gerak-gerik hamba-hambaNya, sehingga tidak ada yang luput dari pengawasanNya. Keutamaannya :
a. Bisa bertemu dengan teman yang lama berpisah
b. Bisa dilimpahi kemaslahatan dalam hidupnya
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA KHOBIIRU” sebanyak 100 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dilimpahi kemaslahatan didalam hidupnya serta akan dipertemukan pada teman yang lama berpisah.

33. AL HALIIMU
Artinya : Dzat yang maha penyantun, yaitu Dia sangat penyantun terhadap makhluk-makhlukNya, sehingga walaupun si hamba itu telah melakukan kesalahan, Allah tidak langsung memurkainya tetapi menunggu barangkali ia akan segera bertaubat kepadaNya. Keutamaannya :
a. Bisa melanggengkan jabatan yang disandang
b. Bisa menjauhkan dari segala macam musibah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HALIIMU” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu dan paling utama setelah sholat subuh dan maghrib, maka jika punya jabatan penting tidak akan mudah tergeser oleh orang lain dan akan dijauhkan dari segala macam musibah.

34. AL ‘ADLIIMU
Artinya : Dzat yang maha agung, yaitu Dia sangat agung dalam Dzat-Nya dan sifatNya, sehingga tidak ada satupun makhluk yang bisa menandingi keagunganNya. Keutamaannya :
a. Bisa menyembuhkan segala macam penyakit yang diderita
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ‘ADLIIMU” sebanyak 100 kali sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu setiap pagi dan sore, maka baginya akan diberi kesembuhan penyakit yang dideritanya dan akan disegani banyak orang.

35. AL GHOFUURU
Artinya : Dzat yang maha pengampun, yaitu dia sangat mengampuni terhadap hamba-hambaNya yang bersalah, tetapi dengan satu syarat yaitu tidak mengulanginya lagi. Keutamaannya :
a. Bisa mengampuni segala dosa
b. Bisa dijauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA GHOFUURU” sebanyak-banyaknya sebagai suatu amalan yang rutin setelah sholat fardhu, maka Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya dan juga akan dijauhkan dari kesulitan hidup.

36. ASY SYAKUURU
Artinya : Dzat yang maha berterimakasih, yaitu Dia sangat berterimakasih pada hamba-hambaNya yang selalu mentaati atas segala perintahNya, sekalipun bila si hamba itu mengingkariNya tidak akan mengurangi keagunganNya. Keutamaannya :
a. Bisa terkabulkan segala cita-citanya
b. Bisa mendekatkan diri kepada Allah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA SYAKUURU” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu atau lebih utama lagi bila dibaca sebanyak 1000 kali ditengah malam setelah sholat hajat, maka Allah akan mengabulkan segala apa yang dicita-citakan dan akan bertambah dekat kepada Allah.

37. AL ‘ALIYYU
Artinya : Dzat yang maha tinggi, yaitu tinggi martabatNya diatas segala-galanya, dalam hal keagunganNya, kebesaranNya, kemulianNya, kekuasaanNya, dan lain sebagainya. Keutamaannya :
a. Bisa memberikan kecerdasan otak
b. Bisa memiliki martabat yang tinggi
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ‘ALIYYU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setelah sholat tahajjud atau setelah sholat hajat, maka Allaha akan memberikan kecerdasan otak yang semula bebal dan akan diberi oeh Allah kedudukan yang tinggi.

38. AL KABIIRU
Artinya : Dzat yang maha besar, yaitu kebesaran Allah yang melebihi diatas segala-galanya dan tidak dapat dibandingkan dengan kebesaran makhlukNya. Keutamaannya :
a. Bisa mengembalikan kedudukan yang hilang
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA KABIIRU” sebanyak 400 kalisebagai amalan rutin selama 7 hari berturut-turut dan dimulai pada hari Senin dengan disertai puasa Senin Kamis. Sedangkan membacanya pada tengah malam setelah sholat tahajjud. Kegunaannya bisa mengembalikan kedudukan yang tergeser akibat fitnah dan akan disegani oleh banyak orang.

39. AL HAFIIDLU
Artinya : Dzat yang maha melindungi, yaitu Dia yang selalu melindungi makhlukNya dari setiap bahaya dan kerusakan, sehingga tidak ada satupun makhluk yang bisa menghalangi perlindungan Allah. keutamaannya :
a. Bisa memperoleh pemeliharaan dari Allah
b. Bisa menjauhkan dari segala macam bahaya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HAFIIDLU” sebanyak 800 kali sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu, maka baginya akan selalu mendapat perlindungan dari Allah dan akan dijauhkan dari segala macam bahaya.

40. AL MUQIITU
Artinya : Dzat yang menyediakan makanan, yaitu Dia yang selalu menyediakan segala makanan kepada hamba-hambaNya yang membutuhkan makan tanpa terkecuali. Keutamaannya :
a. Bisa tahan lapar dan haus
b. Bisa dijauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUQIITU” sebagay 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu maka baginya bila dalam suatu perjalanan bila kehabisan bekal bisa tahan lapar dan haus serta bisa dijauhkan dari kesulitan hidup.

41. AL HASIIBU
Artinya : Dzat yang maha mencukupi, yaitu Dialah yang mencukupi segala kebutuhan makhlukNya dan memeprhitungkannya. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari segala macam gangguan orang
b. Bisa memperkokoh kedudukan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HASIIBU” sebanyak 800 kali sebagai amalan yang rutin setiap pagi dan sore dan seteah sholat tahajjud, maka baginya akan dijauhkan dari segala macam gangguan orang yang akan menjatuhkan kedudukannya dan akan diperkokoh oleh Allah SWT.

42. AL JALIILU
Artinya : Dzat yang maha sempurna, yaitu Dia tidak mempunyai cacat dan kekurangan apapun sebagaimana yang dialami oleh makhlukNya. Jadi kesempurnaan Allah itu meliputi segala-galanya.
Keutamaannya :
a. Bisa mempercepat kemajuan perdagangan
b. Bisa menjauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA JALIILU” sebanyak 99 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat tahajjud, maka jika dia seorang pedagang akan cepat maju, bila seorang pegawai akan cepat naik pangkat, jika seorang petani akan mempunyai hasil panen yang melimpah dan dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

43. AL KARIIMU
Artinya : dzat yang maha mulia, yaitu Dia mulia diatas segala-galanya, sehingga apabila seluruh makhlukNya tidak ada satupun yang taat kepadaNya, maka tidak akan mengurangi sedikitpun kemuliaanNya. Begitu sebaliknya bila seluruh makhlukNya taat dan patuh menjalankan perintahNya, maka tidak akan pula menambah kemuliaanNya. Keutamaannya :
a. Bisa mengangkat derajat
b. Bisa disegani banyak orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA KARIIMU” sebanyak 400 kali sebagai amalan rutin ketika akan berangkat tidur, maka baginya akan diangkat derajatnya menjadi orang yang terhormat dan akan disegani banyak orang.

44. AR ROQIIBU
Artinya : Dzat yang maha mengawasi, yaitu semua yang ada di alam semesta ini tak akan ada yang luput dari pengawasanNya, sehingga satupun kejadian yang terlepas dari pengawasan Allah. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari perbuatan serong
b. Bisa menjauhkan dari berbagai macam musibah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ROQIIBU” sebanyak23 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah itu diletakkan dada istrinya pada saat ia tidur, maka istrinya akan jauh dari perbuatan serong dan selamat dari godaan orang lain serta akan dijauhkan dari berbagai macam musibah. Misalnya : pencurian, perampokan, kebakaran, dan lain-lain.

45. A MUJIIBU
Artinya : Dzat yang maha mengabulkan, yaitu Dialah yang mengabulkan permohonan hamba-hambaNya, bila makhlukNya benar-benar memohon hanya kepada Allah.
Keutamaannya :
a. Bisa terkabul permohonannya
b. Bisa mendekatkan diri dengan Allah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUJIIBU” sebanyak 400 kali setiap hari setelah sholat subuh, maka segala permohonannya akan cepat dikabulkan oleh Allah SWT dan bisa mendekatkan diri kepadaNya.

46. AL WAASI’U
Artinya : Dzat yang maha luas, yaitu Dia sangat luas kekuasaanNya, berikut luas dalam segala-galanya. Keluasan kekuasaan Allah ini tidak terbatas, sebagaimana kekuasaan-kekuasaan yang dimiliki oleh raja-raja. Keutamaannya :
a. Bisa mengatasi kesulitan hidup dengan mudah
b. Bisa menjauhkan kedengkian orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAASI’U” sebanyak 90 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat subuh dan maghrib, maka baginya akan dapat mengatasi berbagai macam kesulitan hidup dengan mudah dan akan dijauhkan dari kedengkian orang.

47. AL HAKIIMU
Artinya : Dzat yang maha bijaksana, yaitu Allah sangat bijaksana dalam menghukum hamba-hambaNya yang melakukan kesalahan tanpa memandang bulu. Keutamaannya :
a. Bisa mempunyai daya ingat yang kuat
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HAKIIMU” sebanyak 40 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat subuh dan maghrib, maka baginya akan diberi kelebihan mempunyai daya ingat yang kuat dan akan disegani oleh semua orang.

48. AL WUUDU
Artinya : Zat yang maha mengasihi, yaitu Dia sangat mengasihi hamba-hambaNya yang menjadikan Allah sebagai tujuan hidupnya. Keutamaannya :
a. Bisa menimbulkan rasa cinta yang tulus
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WUDUUDU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari pada saat istri sedang tidur nyenyak dan setelah itu ditiupkan pada ubun-ubunnya, maka dengan ijin Allah istrinya itu akan timbul rasa cinta yang tulus kepada suaminya dan juga akan disegani oleh semua orang.

49. AL MAJIIDU
Artinya : Dzat yang maha mulia, yaitu kemuliaan Allah tidak dapat dibandingkan dengan hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa menimbulkan rasa kasih sayang
b. Bisa mendatangkan kewibawaan yang besar
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MAJIIDU” sebanyak 99 kali secara rutin setiap hari setelah sholat fardhu dan setelah itu ditiupkan pada kedua telapak tangan, lalu diusapkan pada wajah, maka dengan ijin Allah para sanak famili, handai taulan, dan bahkan semua orang bisa menaruh kasih sayang serta dapat menimbulkan kewibawaan yang amat besar.

50. AL BAA’ITSU
Artinya : Dzat yang maha membangkitkan, yaitu Dialah yang membangkitkan semua manusia yang sudah mati untuk dihidupkan kembali di akherat nanti. Keutamaannya :
a. Bisa melapangkan dada
b. Bisa memiliki otak yang cerdas
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BAA’ITSU” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas dada, maka Allah akan memberikan kelapangan dada, hingga dengan mudah dapat menerima berbagai macam ilmu hikmah dan juga akan diberi otak yang sangat cerdas serta mempunyai daya ingat yang kuat.

51. ASY SYAHIIDU
Artinya : Dzat yang maha menyaksikan, yaitu Dia yang menyaksikan segala yang dilakukan oleh hamba-hambaNya, sehingga tidak ada satupun yang gaib bagiNya. Keutamaannya :
a. Bisa menyadarkan anak yang nakal (bandel)
b. Bisa memberikan penerangan hati
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA SYAHIIDU” sebanyak 33 kali secara rutin selama 1 bulan penuh, maka akan dapat menyadarkan anak yang nakal atau bandel yang pada akhirnya mau menerima nasehat orang tua dan hatinya akan diberi penerangan, sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

52. AL HAQQU
Artinya : Dzat yang maha benar, yaitu Dia senantiasa bertindak benar dalam mengatur makhlukNya. Dia benar dalam segala-galanya, termasuk benar janji-janjiNya. Keutamaannya :
a. Bisa meneguhkan iman
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HAQQU” sebanyak 60 kali sebagai amalan rutin setiap pagi dan sore, maka baginya akan diberi keteguhan iman dan akan disegani oleh banyak orang.

53. AL WAKIILU
Artinya : Dzat yang maha memelihara, yaitu Dia yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akherat. Keutamaannya :
c. Bisa diselamatkan dari berbagai bencana
d. Bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAKIILU” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin setiap pagi dan sore, maka akan diselamatkan dari berbagai macam bencana dan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

54. AL QOWIYYU
Artinya : Dzat yang maha kuat, yaitu Dia sangat kuat diatas segala-galanyadan tidak pernah mengalami kelemahan sedikitpun, sehingga sanggup mengadakan dan meniadakan sesuatu menurut kehendakNya. Keutamaannya :
a. Bisa terhindar dari segala macam penyakit
b. Bisa menjauhkan diri dari sifat pemalas
c. Bisa memiliki daya tahan tubuh yang kuat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA QOWIYYU” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari baik pagi maupun sore setelah sholat subuh dan maghrib, maka baginya akan dihindarkan dari segala macam penyakit dan menjauhkan dari sifat pemalas serta mempunyai daya tahan tubuh yang sangat kuat.

55. AL MATIINU
Artinya : Dzat yang sangat kokok, yaitu Dia sangat kokok dan berkekuatan yang tidak pernah luntur. Kokok diatas segala-galanya diseluruh kekuasaanNya. Keutamaannya :
a. Bisa diberi kekuatan yang luar biasa
b. Bisa memiliki kewibawaan yang besar
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MATIINU” sebanyak 60 kali sebagai amalan rutin setiap pagi dan sore, maka baginya akan diberi kewibawaan yang besar dan juga diberi kekuasaan yang sangat luar biasa.

56. AL WALIYYU
Artinya : Dzat yang maha menolong, yaitu Dia menolong hamba-hambaNya yang dikasihi dan memberi perlindungan dari orang-orang jahat kepadanya. Keutamaannya :
a. Bisa melanggengkan jabatan
b. Bisa memiliki kewibawaan yang besar
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WALIYYU” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu, maka baginya akan dilanggengkan jabatannya, sehingga tiada seorangpun yang mampu menggesernya dan juga akan ditakuti serta disegani oleh semua orang.

57. AL HAMIIDU
Artinya : Dzat yang maha terpuji, yaitu Dia yang berhak dipuji dan mendapat pujian, sehingga pujian yang kita berikan kepada manusia itu hakekatnya tertuju kepadaNya. Keutamaannya :
a. Bisa mencemerlangkan wajah
b. Bisa memperoleh penghormatan dari semua orang
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA HAMIIDU” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu dan setelah itu ditiupkan pada kedua telapak tangan, lalu diusapkan ke wajah, maka wajahnya akan tampak cemerlang serta semua orang akan menaruh hormat kepadanya.

58. AL MUHSHIY
Artinya : Dzat yang maha memperhitungkan, yaitu Dia yang memperhitungkan setiap amal perbuatan manusia untuk mendapatkan balasan yang sesuai dengan perbuatannya sewaktu berad di dunia. Keutamaannya :
a. Bisa menjadi orang yang muroqobah
b. Bisa menjai orang yang tidak gegabah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUHSHYI” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap pagi dan sore setelah sholat subuh serta maghrib, maka baginya akan menjadi orang yang selalu muroqobah kepada Allah SWT dan ia akan menjadi orang yang tidak gegabah didalam mengerjakan segala sesuatunya, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

59. AL MUBDI-U
Artinya : Dzat yang maha memulai, yaitu yang memulai atau menggali segala sesuatu dari ciptaanNya, yang asalnya tidak ada menjadi ada. Keutamaannya :
a. Bisa mencapai kesuksesan dalam segala usaha
b. Bisa mencapai ketenangan lahir dan batin
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUBDI-U” sebanyak 400 kali sebagai malan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, terutama dibaca setelah sholat hajat, maka baginya akan memperoleh kesuksesan dalam setiap usahanya dan akan mendapat ketenangan lahir dan batin serta dijauhkan dari segala kesulitan.

60. AL MU’IIDU
Artinya : Dzat yang maha mengembalikan, yaitu mengembalikan segala sesuatu yang rusak, termasuk mengembalikan manusia yang sudah mati untuk dibangkitkan dari kubur. Keutamaannya :
a. Bisa mengatasi persoalan yang rumit
b. Bisa mengembalikan orang yang hilang/ minggat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MU’IIDU” sebanyak 400 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu dan yang lebih utama bila dibaca ditangah malam setelah sholat hajat, maka baginya akan dapat mengatasi segala persoalan yang sangat rumit dan bisa mendatangkan orang yang minggat.

61. AL MUHYIY
Artinya : Dzat yang memberi kehidupan, yaitu menghidupkan dan memberi kehidupan kepada makhlukNya. Dan makhluk yang hidup tidak akan bisa hidup lebih lama tanpa diberi kehidupan oleh Allah. Maka dari itu, hidup dan kehidupan yang ada pada makhluk ada hubungan yang sangat erat. Keutamaannya :
a. Bisa memperoleh anugerah derajat yang tinggi
b. Bisa terhindar dari segala macam penyakit
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUHYIY” sebanyak 60 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan diberi derajat yang tinggi dan dihindarkan dari segala macam penyakit.

62. AL MUMIITU
Artinya : Dzat yang maha mematikan, yaitu Dia berkuasa mematikan hamba-hambaNya dan Dia juga berkuasa untuk menhidupkan kembali. Dimana Dia tidak pernah mati sebagaimana yang dialami makhluk-makhlukNya. Keutamaannya :
a. Bisa menundukkan musuh
b. Bisa meningkatkan setiap usahanya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUMIITU” sebanyak 99 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu atau minimal dibaca 80 kali setiap pagi dan sore berturut-turut, maka baginya akan dapat menundukkan musuh atau lawan yang hendak mencelakainya dan akan meningkatkan segala macam usaha.

63. AL HAYYU
Artinya : Dzat yang maha hidup, yaitu Dia senantiasa selalu hidup kekal dan tidak pernah mati/ rusak sebagaimana yang dialami oleh makhluk-makhlukNya. Keutamaannya :
a. Bisa membangkitkan semangat
b. Bisa memberikan ketenangan lahir dan batin
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HAYYU” sebanyak 100 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu atau minimal dibaca 40 kali pada pagi sore setiap hari, maka baginya akan dibangkitkan semangatnya yang asalnya sudah putus asa menjadi menyala-nyala dan juga akan diberi ketenangan lahir dan batin.

64. AL QUYYUUMU
Artinya : Dzat yang maha berdiri sendiri, yaitu tidak berhajat pada siapapun jua dalam mengatur dan mengurus makhlukNya. Keutamaannya :
a. Bisa melancarkan jalannya rejeki
b. Bisa dicintai dan disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA QUYYUUMU” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dibri jalan kelancaran rejeki dan juga akan dicintai serta disegani oleh banyak orang.

65. AL WAAJIDU
Artinya : Dzat yang maha menemukan, yaitu Dia dapat menemukan segala sesuatu yang dikehendakiNya, sehingga tiada satupun makhluk yang lolos dari penemuanNya. Keutamaannya :
a. Bisa terhindar dari tipu daya orang
b. Bisa mempunyai pendirian yang tangguh
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAJIIDU” sebanyak-banyaknya sesuai dengan keinginan anda setiap pagi dan sore, maka baginya akan terhindar dari tipu daya orang lain dan juga akan mempunyai pendirian yang kuat tidak mudah digiyahkan oleh orang lain.

66. AL MAAJIDU
Artinya : Dzat yang maha mulia, yaitu kemuliaanNya diatas semua makhluk-makhluNya. KemuliaanNya abadi untuk selama-lamanya dan tidak mengalami perubahan sedikitpun. Keutamaannya :
a. Bisa menghilangkan kesedihan hati
b. Bisa membangkitkan semangat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MAAJIDU” sebanyak 100 kali sebagai amalan rutin setiap hari seteah sholat fardhu atau dibaca pada tengah malam setelah sholat hajat, maka baginnya akan dijauhkan dari kesedihan hati dan dibangkitkan semangat dalam mencapai cita-cita yang diinginkan.

67. AL WAAHIDU
Artinya : Dzat yang maha Esa, yaitu Dia tidak ada duanya, makanya Dia tidak beranak dan juga tidak pula diperanakkan, serta tidak ada yang setara dengan Dia.
Keutamaannya :
a. Bisa dikaruniai anak yang sholeh
b. Bisa melancarkan segala usaha
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAAHIDU” sebanyak 100 kali sebagai amalan yang rutin pada tengah malam setelah sholat hajat, selama 1 bulan penuh dengan desertai puasa senin kamis, maka baginya akan segera dikaruniai anak yang sholeh serta dilancarkan segala usahanya.

68. ASH SHOMADU
Artinya : Dzat yang maha menjadi tempat bergantung, yaitu Dia tempat bergantung dan bersandar semua makhlukNya, sebagaimana manusia segala sesuatunya telah bersandar kepadaNya. Keutamaannya :
a. Bisa menahan rasa lapar dan haus
b. Bisa membangkitkan semangat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA SHOMADU” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dibangkitkan semangatnya yang dulunya malas-malas, tetapi bila anda dalam melakukan perjalanan yang jauh kemudian kehabisan bekal maka bacalah “YAA SHOMADU” sebanyak-banyaknya supaya anda tahan lapar dan haus hingga sampai pada tujuan.

69. AL QOODIRU
Artinya : Dzat yang maha kuasa, yaitu Dia yang berkuasa diatas segala-galanya tak terbatas wilayah kekuasaanNya sebagaimana wilayah yang dikuasai raja-raja. Keutamaannya :
a. Bisa mencapai apa yang menjadi hajatnya
b. Bisa memberikan ketenangan batin
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA QOODIRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu (sholat subuh dan maghrib) dan terutama dibaca pada tangah malam setelah sholat hajat, maka segala sesuatu yang diinginkan akan segera terlaksana dan juga akan memperoleh ketenangan batin.

70. AL MUQTADIRU
Artinya : Dzat yang memegang kekuasaan, yaitu Dia yang memegang kekuasaan di alam semesta ini dengan tiada masa berakhirnya.
Keutamaannya :
a. Bisa tercapai apa-apa yang dicita-citakan
b. Bisa menjauhkan segala macam penyakit batin
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUQTADIRU” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari, baik itu siang ataupun malam, maka apa yang menjadi cita-citanya akan segera terlaksana dan juga akan dijauhkan dari segala macam penyakit batin.

71. AL MUQODDIMU
Artinya : Dzat yang maha mendahului, yaitu Dia sudah ada sebelum alam semesta beserta isinya ini ada, sebab Dia yang mencintainya. Keutamaannya :
a. Bisa terlaksana apa-apa yang dicita-citakan
b. Bisa terhindar dari marabahaya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUQODDIMU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat subuh dan sholat maghrib, maka baginya akan terhindar dari segala macam mara bahaya. Bila dibaca 400 kali pada tengah malam setelah sholat hajat, maka akan dikabulkan apa yang menjadi cita-citanya.

72. AL MU-AKHKHIRU
Artinya : Dzat yang maha mengakhirkan, yaitu Dia kuasa mengakhirkan sesuatu, sehingga mampu menunda apa yang mestinya terjadi. Misalnya menunda siksanya pada orang yang berbuat durhaka untuk menunggu barangkali ia akan sadar dan mau bertobat Keutamaannya :
a. Bisa meningkatkan amal kebaikan
b. Bisa mengabulkan apa yang menjadi cita-citanya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MU-AKHKHIRU” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin dikerjakan setelah sholat fardhu atau lebih utama lagi dibaca tengah malam setelah sholat hajat sebanyak 800 kali, maka baginya akan dikabulkan apa yang menjadi cita-citanya dan akan dapat meningkatkan amal kebaikannya dalam mengabdikan diri kepada Allah.

73. AL AWWALU
Artinya : Dzat yang maha awal, yaitu Dia permulaan dari sesuatu yang wujud di alam semesta ini. Dia tidak beramal dan juga tidak berakhir. Seperti anggapan orang kafir : “Sejak kapan Allah itu ada?”.
Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan setiap mendapat kesulitan
b. Bisa menundukkan lawan atau musuh
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA AWWALU” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dapat memudahkan setiap mendapatkan kesulitan serta bisa menundukkan musuh atau lawan yang akan memperdayainya.

74. AL AAKHIRU
Artinya : Dzat yang maha akhir, yaitu Dia tidak ada masa berakhirnya sebagaimana yang dialami oleh hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan jalan rejekinya
b. Bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA AAKHIRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat tahajjud, maka akan dimudahkan jalan rejekinya serta bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

75. ADL DLOOHIRU
Artinya : Dzat yang maha nyata, yaitu Dia itu nyata adanya. Dalam hal ini dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta. Mungkinkah bumi dan isinya ini ada kalau tidak ada yang menciptakan? Keutamaannya :
a. Bisa mententramkan batin yang resah
b. Bisa terkabulkan apa yang menjadi cita-citanya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA DLOHIIRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap pagi dan sore maka baginya akan mendapatkan ketentraman hati yang dulunya resah. Tetapi bila anda mempunyai cita-cita agar lekas terkabul, maka bacalah sebanyak 1000 kali setelah sholat hajat dan lakukan itu sesering mungkin.

76. AL BAATHINU
Artinya : Dzat yang maha batin (gaib), yaitu Dia tidak bisa dilihat dengan indra mata kita. Akan tetapi bisa dilihat dengan mata hati. Sebagaimana yang dikatakan oleh semua ahli tasawwuf. Keutamaannya :
a. Bisa mencerdaskan akal fikiran
b. Bisa memahami rahasia ciptaan Allah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BAATHINU” sebanyak-banyaknya sesuai dengan yang dikehendaki atau bisa juga dibaca sebanyak 80 kali secara rutin setiap hari setelah sholat subuh dan maghrib, maka baginya akan memahami rahasia ciptaan Allah serta bisa mencerdaskan akal fikiran.

77. AL WAALIY
Artinya : Dzat yang maha menguasai, yaitu Dialah yang menguasai segala urusan hamba-hambaNya di alam semesta ini. Termasuk mengurusi manusia sejak ia berada di dunia sampai berada di akherat nanti Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari segala macam penyakit batin
b. Bisa membuka tabir makrifat terhadap Allah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAALIY” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin tiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dijauhkan dari segala macam penyakit batin serta akan dibukakan tabir makrifat Allah.

78. AL MUTA’AALIY
Artinya : Dzat yang maha tinggi, yaitu Dia tinggi dalam segala-galanya, sehingga ketinggian Allah itu tidak bisa diukur dengan ketinggian hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan menghadap orang besar atau berpangkat
b. Bisa mendapat anugerah rahmat dari Allah SWT
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUTA’AALIY” sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemampuan ketika akan menghadap orang yang berpangkat, maka baginya akan berhasil menghadap tanpa ada kesulitan sedikitpun sehingga dapat dengan mudah mengutarakan maksudnya. Tetapi bila dbaca sebanyak 70 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan diberi anugerah rahmat dari Allah.

79. AL BARRU
Artinya : Dzat yang maha berbuat baik, yaitu Dia sangat senang berbuat baik dan kebaikan. Karena itu Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah itu baik, Dia cinta pada kebaikan”. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan kesulitan hidup
b. Bisa memperoleh perlindungan dalam perjalanan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BARRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup serta akan mendapat perlindungan didalam perjalanan.

80. AT TAWWABU
Artinya : Dzat yang maha menerima taubat, yaitu Dia senang menerima taubat hamba-hambaNya bila ia benar-benar bertaubat. Keutamaannya :
a. Bisa diterima taubatnya
b. Bisa meningkatkan amal kebaikan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA TAWWAABU” sebanyak-banyaknya diwaktu tengah malam setelah sholat taubat, maka taubatnya akan diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya serta meningkatkan amal kebajikan pada setiap saat.

81. AL MUNTAQIMU
Artinya : Dzat yang maha menyiksa, yaitu Dia akan selalu membalas hamba-hambaNya telah berdurhaka kepadaNya dengan siksa nanti di hari kiamat. Keutamaannya :
a. Bisa memperoleh perlindungan dari kejahatan orang
b. Bisa terhindar dari segala macam fitnah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUNTAQIMU” sebanyak 400 kali ketika akan berhadapan dengan musuh, maka baginya akan mendapat perlindungan dari berbagai kejahatan orang serta akan terhindar dari segala macam fitnah.

82. AL AFUWWU
Artinya : Dzat yang maha memaafkan, yaitu Dia selalu memberi maaf kepada hamba-hambanya yang telah melakukan kesalahan dengan tidak diberi hukuman dengan siksaNya yang amat pedih itu. Keutamaannya :
a. Bisa menghapus segala macam kesalahan
b. Bisa dicintai oleh banyak orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA AFUWWU” sebanyak-banyaknya sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu maka akan diampuni segala kesalahan yang pernah dilakukan serta akan membuat orang akan menaruh cinta kepadanya, baik itu wanita atau laki-laki.

83. AR RO-UUFU
Artinya : Dzat yang maha belas kasihan, yaitu Dia sangat belas kasihan kepada hamba-hambaNya dengan memberikan rahmat yang banyak sekali. Keutamaannya :
a. Bisa disegani semua orang
b. Bisa melancarkan usaha
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA RO-UUFU” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap pagi dan sore setelah sholat subuh dan shoat maghrib, maka baginya akan dilancarkan setiap usahanya dan akan disegani oleh banyak orang.

84. AL MAALIKUL MULKI
Artinya : Dzat yang maha menguasai semua kerajaan, yaitu semua kerajaan yang ada di dunia ini berada dalam kekuasaan Allah dengan wilayah yang tidak ada batasnya. Keutamaannya :
a. Bisa melanggengkan jabatan
b. Bisa mempunyai kewibawaan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MAALIKUL MULKI” sebanyak 100 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat maghrib dan isya’, maka jabatan yang dijabat akan tetap langsung serta akan mempunyai kewibawaan yang tinggi, sehingga disegani oleh banyak orang.

85. DZUL JALAALI WAL IKROOM
Artinya : Dzat yang maha memiliki kebesaran dan kemuliaan, yaitu kebesaran Allah dan kemuliaanNya tidak dapat dibandingkan dengan kebesaran dan kemuliaan hamba-hambaNya. Karena sifat Allah yang mencerminkan di dalam nama-namaNya adalah bersifat kekal. Keutamaannya :
a. Bisa mengabulkan apa yang menjadi cita-citanya
b. Bisa memberi perlindungan dari marabahaya
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA JALAALI WAL IKROOM” sebanyak 100 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka apapun yang dicita-citakan akan segera terlaksana dan segala yang dimiliki akan dibei perindungan dari berbagai macam marabahaya.

86. AL MUQSITHU
Artinya : Dzat yang maha adil, yaitu Dia sangat adil dalam menetapkan suatu hukum-hukumNya, sehingga tidak pandang bulu terhadap siapapun yang bersalah dalam memberi hukuman.
Keutamaannya :
a. Bisa memperoleh karunia sifat adil dari Allah
b. Bisa disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUQSITHU” sebanyak 110 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat subuh dan sholat maghrib, maka baginya akan segera dikarunia oleh Allah sifat adil serta akan disegani oleh semua orang, baik itu kawan ataupun lawan.

87. AL JAAMI’U
Artinya : Dzat yang maha mengumpulkan, yaitu Dialah yang mengumpulkan manusia di padang Mahsyar nanti, setelah mereka dibangkitkan dari kubur untuk menunggu hasil keputusan. Keutamaannya :
a. Bisa melancarkan jalan rejeki
b. Bisa mengembalikan orang yang minggat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA JAAMI’U” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dilancarkan rejekinya. Sedangkan untuk mengembalikan orang yang minggat, maka harus dibaca sebanyak 400 kali sebagai amalan yang ruti pada tengah malam setelah sholat hajat dan sambil membayangkan wajah orang yang minggat tersebut, dengan ijin Allah ia akan cepat kembali.

88. AL GHONIYYU
Artinya : Dzat yang maha kaya, yaitu Dia yang sangat kaya raya diatas segala-galanya, sehingga kekayaanNya dapat mencukupi kebutuhan hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa memberikan kecukupan dalam kehidupan
b. Dapat anugerah keberkahan rejeki yang didapat
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA GHONIYYU” sebanyak 400 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan diberi kecukupan didalam kehidupannya dan setiap rejeki yang diperoleh akan membawa keberkahan.

89. AL MUGHNIY
Artinya : Dzat yang maha memberi kekayaan, yaitu semua kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu merupakan pemberian dari Allah SWT, tetapi kebanyakan manusianya sendii yang tidak menyadari, sehingga ia menjadi pelit ketika dianjurkan untuk membelanjakan hartanya I jalan Allah.
Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan apa yang dicita-citakan
b. Bisa memperlancar jalannya rejeki
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MUGHNIY” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, atau dibaca pada tengah malam setelah sholat hajat, maka jalan rejekinya akan diberi kelancaran dan apa yang menjadi cita-citanya akan mudah terlaksana.

90. AL MAANI’U
Artinya : Dzat yang maha mencegah, yaitu Dialah yang mencegah segala rencana hamba-hambaNya, termasuk mencegah tipu dayanya orang-orang kafir. Keutamaannya :
a. Bisa menundukkan musuh
b. Dapat memberikan perlindungan dari bencana
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA MAANI’U” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan mendapat perlindungan dari Allah dari segala macam bencana serta akan disegani oleh semua orang. Bahkan musuhpun bisa berubah total menjadi patuh dan tunduk.

91. ADH DHOORRU
Artinya : Dzat yang maha merusak, yaitu Dia berkuasa untuk merusak segala sesuatu yang dikehendaki, termasuk menghancurkan orang-orang yang telah berbuat durhaka yang tidak bisa diharapkan kesadarannya. Keutamaannya :
a. Bisa menyembuhkan segala macam penyakit
b. Bisa menolak kedurhakaan orang
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA DHOORRU” sebanyak 110 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan diberi perlindungan dari kedurhakaan orang, tetapi jika digunakan untuk menyembuhkan orang sakit yang tidak kunjung sembuh, maka bacalah “YAA DHOORRU” sebanyak 400 kali dan tiap 40 kali bacaan tiupkan pada sebuah mangkok yang telah berisi air. Bisa selesai, maka minumkan air itu pada si sakit. Insya Allah orang itu akan segera sembuh dan itu dilakukan berulang-ulang dengan sabar dan penuh keyakinan.

92. AN NAAFI’U
Artinya : Dzat yang maha memberi manfaat, yaitu Dia pemberi manfaat kepada semua hamba-hambaNya. Sedangkan hal tersebut bisa dibuktikan pada tiap ciptaanNya yang saling memberikan manfaat satu dengan lainnya. Keutamaannya :
a. Bisa menentramkan hati yang risau
b. Bisa menyembuhkan penyakit menahun
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA NAFII’U” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat subuh dan sholat maghrib, maka hati yang dulunya risau akan menjadi tentram serta tenang. Sedangkan untuk orang yang mempunyai penyakit menahun, maka bacakan “YAA NAAFI’U” sebanyak 200 kali dan tiap 20 kali bacaan harus ditiupkan pada bejana yang telah berisi air, kemudian airnya diminumkan pada orang yang sakit menahun tersebut. Insya Allah akan segera sembuh.

93. AN NUURU
Artinya : Dzat yang maha bercahaya, yaitu Dia dapat memberikan cahaya hidayah kepada hati nurani manusia, didalam menerima petunjuk agama Islam. Keutamaannya :
a. Bisa menerima pancaran sinar Ilahi
b. Bisa menjauhkan diri dari sifat tercela
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA NUURU” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setelah sholat fardhu, maka baginya akan mendapat pancaran sinar Ilahi dalam menerima petunjukNya. Selain itu juga bisa menjauhkan diri dari sifat tercela.

94. AL HAADII
Artinya : Dzat yang maha memberi petunjuk, yaitu Dialah yang memberi petunjuk pada makhukNya yang dikehendaki, sehingga tidak ada seorangpun yang mampu menyesatkanNya. Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan dari kesulitan hidup
b. Bisa menentramkan hati yang sedang risau
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA HAADII” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardhu, maka baginya akan dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup. Selain itu juga bisa menentramkan hati yang sedang risau.

95. AL BADII’U
Artinya : Dzat yang maha pencipta, yaitu Dialah yang telah menciptakan alam beserta isinya ini dengan sendiriNya tanpa bantuan dari siapapun. Keutamaannya :
a. Bisa mempercepat keberhasilan hajat
b. Bisa menjauhkan diri dari berbagai kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BADII’U” sebanyak 400 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari pada tengah malam setelah sholat hajat, maka baginya akan berhasil apa yang dihajatkan. Tetapi apabila dibaca sebanyak 80 kali setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dijauhkan dari berbagai kesulitan hidup.

96. AL BAAQII
Artinya : Dzat yang maha kekal, yaitu Dia itu kekal wujud Dzatnya, tidak berkesudahan adaNya sebagaimana yang dialami hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa memperkokoh kedudukan
b. Bisa terhindar dari berbagai macam musibah
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA BAAQII” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardhu atau lebih utama lagi dibaca tengah malam setelah sholat tahajjud sebanyak 400 kali, maka baginya akan dapat memperkokoh jabatanyang sedang disandang dan akan dijauhkan dari berbagai macam musibah.

97. AL WAARITSU
Artinya : Dzat yang maha mewarisi, yaitu segala ssuatu yang menjai peninggalan hambaNya itu pada akhirnya adalah merupakan milik Dia dan mewarisinya. Karena segala sesuatu di jagad raya ini adalah milik Allah, walau pada suatu saat si hamba itu pernah memilikinya. Tetapi semua itu pada akhirnya menjadi milik Dia dan Dia yang menjadi pewarisnya. Keutamaannya :
a. Bisa dikaruniakan umur yang panjang
b. Bisa dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA WAARITSU” sebanyak 400 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan mendapat karunia umur yang panjang, sehingga bisa memperbanyak amal kebajikan serta akan dijauhkan dari berbagai macam kesulitan hidup.

98. AR ROSYIIDU
Artinya : Dzat yang maha pandai, yaitu Dia pandai membuat alam semesta dan menatanya sesuai dengan tempatnya. Sedangkan kepandaiannya itu tidak dapat diukur dengan kepandaian hamba-hambaNya. Keutamaannya :
a. Bisa memperoleh akal fikiran yang cerdas
b. Bisa mengatasi segala macam kesulitan
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA ROSYIIDU” sebanyak 100 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan memperoleh akal fikiran yang cerdas, sehingga bisa mengatasi segala macam kesulitan.

99. ASH SHOBUURU
Artinya : Dzat yang maha penyabar, yaitu Dia sangat penyabar dan tdak terburu-buru untuk menjatuhkan siksanya pada hamba-hambaNya yang telah berbuat durhaka kepadaNya, tetapi malah mengulur-ulur, supaya si hamba mau bertobat dan insyaf yang akhirnya Dia mau mengampuninya serta menaruh belas kasihan kepadanya sehingga tidak jadi menurunkan siksaNya. Keutamaannya :
a. Bisa dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup
b. Bisa memperoleh anugerah sifat kesabaran Allah SWT
Cara mengamalkannya : Barang siapa membaca “YAA SHOBUURU” sebanyak 100 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelh sholat fardhu, maka baginya akan memperoleh sifat kesabaran sehingga tahan menerima segala cobaan hiup serta akan dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup. Demikianlah keutamaan Asma-ul Husna yang terdapat pada tiap-tiap nama dari 99 nama di atas. Silahkan anda pilih yang paling sesuai dengan keinginan anda dan lakukan dengan penuh keyakinan dan terus menerus sampai apa yang menjadi keinginan terkabul. Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan atau penafsiran karena pengetahuan agama saya sangatlah terbatas. Semoga bermanfaat.